KISAH Liliyana Natsir, mantan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 menarik dikulik. Sebab, selama berkarier, dia berhasil membawa harum nama Indonesia lewat beragam prestasinya di ajang bergengsi.
Ya, Liliyana Natsir jadi salah satu pebulu tangkis kebanggaan Indonesia di sektor ganda campuran. Duetnya dengan sejumlah pemain top Tanah Air berhasil membuahkan banyak sekali gelar juara bergengsi.
Liliyana pernah diduetkan dengan Nova Widianto, Markis Kido, hingga Tontowi Ahmad. Kala berduet dengan Nova Widianto, Liliyana sudah banyak meraih prestasi manis, di antaranya Indonesia Open, SEA Games, hingga Kejuaraan Dunia.
Duet Nova Widianto/Liliyana Natsir bahkan pernah menempati ranking 1 dunia. Hal itu terjadi pada 18 September 2010.
Tetapi, duet ini kemudian harus terpisah karena Nova Widianto yang usianya sudah tak muda lagi memutuskan pensiun. Liliyana pun dapat pasangan baru, yakni Tontowi Ahmad.
Duet Liliyana dengan Tontowi pun tak kalah bersinar. Mereka bisa menjuarai sederet turnamen bergengsi, di antaranya SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, hingga Indonesia Open.
Puncaknya, Tontowi/Liliyana meraih gelar tertinggi, yakni medali emas Olimpiade. Pencapaian fantastis itu diraih mereka di Olimpiade Rio De Janeiro 2016.
Momen tersebut terasa makin spesial karena diraih Tontowi/Liliyana tepat di hari jadi Indonesia yang ke-71 pada saat itu. Diketahui, pertandingan final cabor bulu tangkis Olimpiade Rio De Janeiro 2016 digelar tepat pada 17 Agustus 2016.
Pada partai puncak yang berlangsung di Riocentro Pavilion 4, Tontowi/Liliyana berhadapan dengan wakil Malaysia, yakni Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Kematangan dan mental kuat yang diperlihatkan Tontowi/Liliyana pun membuat mereka bisa mengalahkan Chan/Goh dengan skor 21-14 dan 21-12.
Pencapaian tersebut luar biasa karena ini merupakan medali emas pertama bagi Tontowi/Liliyana di ajang Olimpiade. Terlebih, bagi Liliyana, dia pada 2008 harus puas meraih medali perak saat berpasangan dengan Nova Widianto.
Usai mengukir sederet prestasi manis dengan Tontowi, Liliyana memutuskan gantung raket pada 2019. Teaptnya, keputusan pensiun itu diambil atlet kelahiran Manado 9 September 1985 itu pada 27 Januari 2019. Ajang Indonesia Masters adalah turnamen terakhirnya.
Usai pensiun, Liliyana sibuk mengurus sejumlah bisnisnya yang sudah cukup lama dirintis. Tetapi, dia tak pernah meninggalkan dunia olahraga.
Bahkan, belum lama ini, Liliyana diumumkan turut masuk Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 yang dibentuk PBSI. Dia dan Tontowi Ahmad menjadi mentor untuk atlet-atlet Indonesia di sektor ganda campuran.
(Djanti Virantika)