"Saya dapat mengatakan sendiri bahwa kecelakaannya juga merupakan pengalaman yang sangat buruk bagi saya. Michael Schumacher bukan hanya saudara saya. Ketika kami masih kecil, dia juga pelatih dan mentor saya. Dia mengajari saya segalanya tentang balap kart. Mungkin ada perbedaan usia tujuh tahun, tapi dia selalu berada di sisiku,” jelas mantan pembalap berusia 48 tahun itu.
"Ini merupakan pengalaman yang sangat berarti bagi saya, dan tentu saja, terlebih lagi bagi anak-anaknya. Hidup terkadang tidak adil. Hari itu diadakan acara banyak kesialan. Nasib ini telah mengubah keluarga kami,” pungkasnya.
Keluarga Schumacher memang benar-benar menolak untuk mengungkapkan kondisi terkini Michael secara spesifik. Bahkan, sebagian besar kondisinya tak diketahui meski sudah 10 tahun insiden tersebut berlalu.
Meski begitu, Roger Benoit, seorang jurnalis veteran F1 dan teman dekat Michael, sebelumnya telah mengklaim bahwa ini adalah ‘kasus tanpa harapan’ karena parahnya cedera yang dialami sang legenda. Dengan kata lain, sangat kecil kemungkinan mantan pembalap Ferrari itu bisa kembali sehat seperti sedia kala.
(Admiraldy Eka Saputra)