Dalam partai penentuan itu, dua tunggal putri masing-masing negara pun diturunkan. Lee Young Suk mewakili Korea Selatan, sedangkan dari Indonesia diwakili Susi Susanti.
Pada awalnya, Lee Young Suk mampu tampil baik dan mengunci kemenangan di gim pertama dengan skor 12-10. Lalu di gim kedua pun tampak berjalan baik karena ia bisa membuat Susi Susanti tertinggal 10-2.
Lee Young Suk tinggal menambah satu poin lagi untuk membuat Korea Selatan menjuara Piala Sudirman edisi perdana. Namun, Susi Susanti tiba-tiba tampil menggila dan terus mendulang poin hingga membuat skor imbang 10-10.
Susi yang sedang on fire menutup gim kedua dengan kemenangan 12-10. Tentu Lee Young Suk terlihat syok dan nahasnya hal tersebut berlanjut di gim ketiga.
Secara mengejutkan, Susi kembali tampil menggila dan membuat Lee Young Suk tumbang tanpa meraih poin alias dengan skor 11-0. Peluang Korea Selatan juara pun saat itu tertahan.
Menariknya, di dua partai setelahnya Indonesia mampu menang atas wakil-wakil Korea Selatan. Dua wakil Indonesia yang ikut menyumbang kemenangan itu adalah Eddy Kurniawan dan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin.
Hasil itu membuat Indonesia menang 3-2 atas Korea Selatan dan berhak menjuara Piala Sudirman 1989. Sementara itu, Lee Young Suk yang kalah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari sang pelatih. Sebab Lee Young Suk ditampar pada bagian pipinya karena sang pelatih begitu kesal dia kalah dari Susi Susanti di partai penentuan.
(RNR)
(Hakiki Tertiari )