KISAH mantan pebulu tangkis Lee Young Suk yang ditampar pelatihnya sendiri gara-gara Susi Susanti di Piala Sudirman 1989 akan dibahas Okezone di artikel ini. Seperti yang diketahui, Piala Sudirman merupakan kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Turnamen tersebut pertama kali digelar pada 1989 di Jakarta, Indonesia. Berstatus tuan rumah, Indonesia pun berhasil keluar sebagai juara dalam edisi pertama turnamen prestisius tersebut.
Sayangnya, kemenangan di Piala Sudirman 1989 menjadi satu-satunya gelar yang diraih Indonesia sampai saat ini. Padahal Piala Sudirman sudah melangsungkan 17 edisi, yang mana China menjadi tim tersukses dengan 12 gelar.
Dengan fakta tersebut, tak terheran Piala Sudirman 1989 menjadi momen yang spesial untuk bulu tangkis Indonesia. Akan tetapi, Piala Sudirman edisi pertama itu ternyata menjadi momen yang amat buruk untuk tunggal putri asal Korea Selatan, Lee Young Suk.
Pasalnya, gara-gara Lee Young Suk kalah dari Susi Susanti di partai final Piala Sudirman 1989, Korea Selatan jadi gagal memenangkan turnamen tersebut. Lee Young Suk pun membuat ofisial Korea Selatan kala itu geram, sampai ada pelatih yang menamparnya.
Lantas bagaimana cerita lengkapnya? Jadi, Indonesia dan Korea Selatan dipastikan saling berjumpa di final Piala Sudirman 1989 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada 28 Mei 1989.
Pada final tersebut, Korea Selatan berada di atas angin karena mampu merebut dua partai awal. Ganda putra Indonesia, Eddy Hartono/Rudy Gunawan dikalahkan oleh Park Joo Bong/Kim Moon-soo dengan skor 9-15, 15-8, dan 13-15.
Lalu di partai kedua ganda putri Indonesia, Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati dibuat kalah dua gim langsung oleh Hwang Hye-young/Chung So-young lewat skor 12-15 dan 6-15. Dengan dua kemenangan itu, Korea Selatan hanya perlu tambahan satu kemenangan lagi untuk bisa menyegel gelar juara Piala Sudirman 1989.