Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Mantan Pebulu Tangkis Lee Young Suk yang Ditampar Pelatihnya Sendiri Gara-Gara Susi Susanti di Piala Sudirman 1989

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Jum'at, 21 April 2023 |12:01 WIB
Kisah Mantan Pebulu Tangkis Lee Young Suk yang Ditampar Pelatihnya Sendiri Gara-Gara Susi Susanti di Piala Sudirman 1989
Kisah Mantan Pebulu Tangkis Lee Young Suk yang Ditampar Pelatih Sendiri Gara-Gara Susi Susanti di Piala Sudirman 1989. (Foto: Reuters)
A
A
A

KISAH mantan pebulu tangkis Lee Young Suk yang ditampar pelatihnya sendiri gara-gara Susi Susanti di Piala Sudirman 1989 akan dibahas Okezone di artikel ini. Seperti yang diketahui, Piala Sudirman merupakan kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Turnamen tersebut pertama kali digelar pada 1989 di Jakarta, Indonesia. Berstatus tuan rumah, Indonesia pun berhasil keluar sebagai juara dalam edisi pertama turnamen prestisius tersebut.

Sayangnya, kemenangan di Piala Sudirman 1989 menjadi satu-satunya gelar yang diraih Indonesia sampai saat ini. Padahal Piala Sudirman sudah melangsungkan 17 edisi, yang mana China menjadi tim tersukses dengan 12 gelar.

Dengan fakta tersebut, tak terheran Piala Sudirman 1989 menjadi momen yang spesial untuk bulu tangkis Indonesia. Akan tetapi, Piala Sudirman edisi pertama itu ternyata menjadi momen yang amat buruk untuk tunggal putri asal Korea Selatan, Lee Young Suk.

Pasalnya, gara-gara Lee Young Suk kalah dari Susi Susanti di partai final Piala Sudirman 1989, Korea Selatan jadi gagal memenangkan turnamen tersebut. Lee Young Suk pun membuat ofisial Korea Selatan kala itu geram, sampai ada pelatih yang menamparnya.

Lantas bagaimana cerita lengkapnya? Jadi, Indonesia dan Korea Selatan dipastikan saling berjumpa di final Piala Sudirman 1989 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada 28 Mei 1989.

Susi Susanti

Pada final tersebut, Korea Selatan berada di atas angin karena mampu merebut dua partai awal. Ganda putra Indonesia, Eddy Hartono/Rudy Gunawan dikalahkan oleh Park Joo Bong/Kim Moon-soo dengan skor 9-15, 15-8, dan 13-15.

Lalu di partai kedua ganda putri Indonesia, Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati dibuat kalah dua gim langsung oleh Hwang Hye-young/Chung So-young lewat skor 12-15 dan 6-15. Dengan dua kemenangan itu, Korea Selatan hanya perlu tambahan satu kemenangan lagi untuk bisa menyegel gelar juara Piala Sudirman 1989.

Dalam partai penentuan itu, dua tunggal putri masing-masing negara pun diturunkan. Lee Young Suk mewakili Korea Selatan, sedangkan dari Indonesia diwakili Susi Susanti.

Pada awalnya, Lee Young Suk mampu tampil baik dan mengunci kemenangan di gim pertama dengan skor 12-10. Lalu di gim kedua pun tampak berjalan baik karena ia bisa membuat Susi Susanti tertinggal 10-2.

Lee Young Suk tinggal menambah satu poin lagi untuk membuat Korea Selatan menjuara Piala Sudirman edisi perdana. Namun, Susi Susanti tiba-tiba tampil menggila dan terus mendulang poin hingga membuat skor imbang 10-10.

Susi yang sedang on fire menutup gim kedua dengan kemenangan 12-10. Tentu Lee Young Suk terlihat syok dan nahasnya hal tersebut berlanjut di gim ketiga.

Secara mengejutkan, Susi kembali tampil menggila dan membuat Lee Young Suk tumbang tanpa meraih poin alias dengan skor 11-0. Peluang Korea Selatan juara pun saat itu tertahan.

Susi Susanti

Menariknya, di dua partai setelahnya Indonesia mampu menang atas wakil-wakil Korea Selatan. Dua wakil Indonesia yang ikut menyumbang kemenangan itu adalah Eddy Kurniawan dan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin.

Hasil itu membuat Indonesia menang 3-2 atas Korea Selatan dan berhak menjuara Piala Sudirman 1989. Sementara itu, Lee Young Suk yang kalah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari sang pelatih. Sebab Lee Young Suk ditampar pada bagian pipinya karena sang pelatih begitu kesal dia kalah dari Susi Susanti di partai penentuan.

(RNR)

(Hakiki Tertiari )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement