PELATIH tunggal putra Indonesia, Irwansyah masih terngiang ungkapan kalimat terakhir Syabda Perkasa Belawa kepadanya sebelum meninggal dunia. Irwansyah mengatakan, Syabda Perkasa pamit izin untuk bertolak ke Sragen, sebab sang nenek meninggal dunia.
Akan tetapi, kata-kata terakhir Syabda Perkasa kepadanya, seakan jadi hal tersirat baginya. Karena itu Irwansyah sangat teringat sekali percakapan antara dirinya dan Syabda Perkasa.
"Saat di bandara London, saya ada teleponan sama Harry (Hartono, asisten pelatih tunggal putra utama). Tapi pas saya teleponan, Harry bilang Syabda mau berangkat ke Sragen, dia berangkat sama keluarga, izin," ungkap Irwansyah kepada MNC Portal Indonesia.
"Habis itu Syabda telepon saya. Saya bilang, 'Oh, Har, nanti dulu ya. Syabda telepon saya ini'. Syabda awalnya 'Assalamualaikum Bang' saya jawab 'ya Da'. Saya bilang turut berduka cita karena nenek baru meninggal. Saya bilang gitu. 'Syabda harus kuat ya', karena Syabda itu deket banget sama neneknya," lanjutnya.
"Neneknya sakit aja dia udah enggak bisa latihan. Latihannya jadi ngawur. Jadi pas neneknya meninggal, dia pasti hancur banget. Jadi saya bilang 'Da harus kuat ya, Da'. Ya saya nasihati juga kita doain nenek terima di sisi Allah, dan lain-lainnya, saya ngomong begitu," imbuhnya.
"Lalu dia jawab 'ya Bang. Bang, saya mau izin," itu katanya. Tapi saya enggak tau izin itu dia maksudnya mau pergi selama-selamanya. Saya jawab juga 'oh, iya, Da. Enggak apa-apa Da. Yang penting hati-hati di jalan. Kirim salam sama Papa'," kata Irwansyah.
Momen ini pun masih melekat betul dalam ingatan Irwansyah. Pasalnya permintaan izin tersebut tidak hanya izin dari latihan, tetapi untuk selama-lamanya.
Follow Berita Okezone di Google News