Kendati demikian, Syabda Perkasa menilai tidak ada perbedaan tantangan yang mencolok ketika melawan kompatriotnya sendiri dan saat bentrok dengan pemain asing. Namun menurutnya, perang saudara punya tantangan tersendiri dari segi mental.
“Kurang lebih sama ya tantangannya (melawan rekan sendiri atau pemain asing). Tapi kalau lawan rekan sendiri kan lebih tau kelemahannya dan kelebihannya masing-masing,” ucapnya.
“Terus mungkin nanti bakal sering ketemu temen sendiri di pelatnas atau di luar pelatnas, jadi yang mentalnya lebih siap, dialah yang akan menang,” timpal pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu.
Syabda Perkasa sendiri berstatus sebagai unggulan kedelapan di ajang IIS 2022. Pada pertandingan pertama dalam babak 64 besar, dia ditantang oleh wakil Malaysia, Teh Jin Hong.
(Hakiki Tertiari )