PERBEDAAN aikido dan karate menarik untuk dibahas. Perbedaan dua olahraga bela diri ini sebenarnya mendasar, yakni karate jatuh di bawah seni keras, sedangkan aikido sering dikategorikan sebagai seni lembut.
Pembahasan dalam seni keras, fokusnya memang untuk menyerang, seperti memukul dan menendang. Berbeda dengan seni lunak, penekanannya pada gerakan bergulat, seperti melempar dan memegang.

Baik aikido maupun karate, keduanya sama-sama merupakan seni bela diri khas Jepang. Karate lebih tua dibanding aikido. Karate juga berakar pada seni bela diri dari China.
Sejarahnya, bela diri karate terus berkembang di Kerajaan Ryukyu. Pada akhirnya, kerajaan ini dianeksasi oleh Jepang dan karate bermigrasi ke daratan Jepang di awal abad 20.
Pada aikido, dibutuhkan kombinasi antara perdamaian, pertahanan diri, serta metode harmonisasi. Bentuk seni ini memberikan keseimbangan fisik dan psikologi. Jadi sekali lagi, aikido bukanlah sebuah bela diri untuk bertarung.
BACA JUGA: Pahami Ini Perbedaan Jiu Jitsu dan Karate
Justru, adanya aikido sebagai pereda situasi agresif dan menurunkan tingkat kekerasan. Untuk melakukan ini, latihan pertama-tama harus dapat membedakan arah dari mana serangan itu berasal, dan kemudian menggunakan momentum serangan terhadapnya.
Sebelum melangkah jauh soal membahas perbedaan aikido dan karate, Anda perlu tahu makna kata aikido. Dalam bahasa Jepang, Aikido terdiri dari tiga karakter yang disebut kanji. Ai memiliki makna bergabung, menyatukan, dan menggabungkan.
Kata Ki berarti roh, energi, suasana hati, dan moral. Sedangkan Do, artinya adalah melakukan atau jalan-jalan.
BACA JUGA: Perbedaan Baju Bela Diri untuk Karate, Judo, dan Taekwondo
Bentuk seni bela diri yang lembut, aikido dilakukan dengan bantuan memadukan gerakan dan tindakan, serta gerakan memutar, belokan dilakukan sesuai dengan gerakan dan tindakan lawan.
Ini adalah bentuk seni bela diri yang paling agresif. Seiring dengan tindakan, itu juga mencakup pertahanan diri dan pengembangan pribadi. Itu dipraktikkan pada prinsip-prinsip harmoni, dan non-perlawanan. Ini terdiri dari gerak kaki, yang dilakukan secara linier dan melingkar.