Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Akhiri Puasa Juara F1 Selama 30 Tahun, Begini Perjalanan Honda Sabet Titel Lagi Berkat Max Verstappen

Fitradian Dimas Kurniawan , Jurnalis-Senin, 13 Desember 2021 |13:46 WIB
Akhiri Puasa Juara F1 Selama 30 Tahun, Begini Perjalanan Honda Sabet Titel Lagi Berkat Max Verstappen
Max Verstappen juara F1 2021. (Foto: Twitter/@redbullracing)
A
A
A

ABU DHABI – Pabrikan asal Jepang, Honda, akhirnya kembali membawa pembalapnya menjadi juara dunia Formula One (F1) setelah berpuasa 30 tahun lamanya. Puasa gelar mereka berakhir, setelah Max Verstappen menjadi juara dunia F1 2021.

Sebagai salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia, Honda sudah lama bermimpi untuk memiliki juara dunia F1. Mereka kemudian berhasil melakukannya bersama beberapa pembalap legendaris.

Ayrton Senna

Pada periode pertamanya, Honda mencoba untuk tampil pada 1964. Sayang, mereka tak memperoleh banyak keberhasilan, sebelum akhirnya menarik diri pada akhir 1968.

Honda kemudian meraih kesuksesan di periode kedua. Tepatnya pada 1980-an hingga awal 1990-an. Kali ini, Honda hanya berperan sebagai pemasok mesin untuk beberapa tim.

Honda kemudian berhasil meraih banyak kesuksesan. Dimulai dari Nelson Piquet (1987), Alain Prost (1989), dan tiga gelar yang diberikan oleh Ayrton Senna pada 1988, 1990, dan 1991. Sayang, Honda meninggalkan F1 lagi pada akhir 1992.

BACA JUGA: 5 Pembalap Juara Dunia F1 dengan Usia Termuda, Max Verstappen Masuk Daftar

Namun, Honda tampak jika tidak betah berlama-lama jauh dari F1. Mereka kemudian masuk ke F1 untuk ketiga kalinya pada 2000. Mereka sekali lagi turun sebagai pemasok mesin untuk tim BAR dan Jordan.

BACA JUGA: Buntut Lewis Hamilton Gagal Juara Dunia F1 2021, Mercedes Gandeng Pengacara Manchester City

Prestasi terbaik mereka tercipta pada 2004, ketika berhasil menempati posisi kedua klasemen konstruktor. Hal itu diraih berkat kinerja apik Jenson Button yang menang beberapa balapan.

Hal tersebut membuat Honda optimistis dan mengambil alih tim BAR pada 2006. Mereka mengandalkan duet Button dan Rubens Barrichello. Sayang, performa mereka menurun, sebelum krisis keuangan global memaksa mereka kembali mundur pada penghujung 2008.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement