Terlebih, Aprilia Manganang sendiri sempat mendapat sejumlah protes saat berkompetisi bersama Timnas Voli Putri Indoenesia. Salah satunya datang dari Filipina yang meragukan bahwa Aprilia Manganang adalah seorang perempuan. Protes itu disampaikan di SEA Games 2015.
Tetapi, Hanny S Surkatty menyatakan bahwa sejauh ini belum ada protes yang diajukan negara-negara lain soal status gender Aprilia Manganang. Karena itu, pihak PBVSI pun belum berhubungan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait seperti Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Komite Olimpiade Nasional (NOC).

“Belum ada (komunikasi dengan Menpora atau NOC). Karena kita juga baru dengar, ini baru beberapa hari,” ujar Hanny S Surkatty dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021).
“Sampai sekarang juga belum ada protes dari negara-negara lain yang berkaitan dengan kejuaraan internasional,” lanjutnya.
“Jadi nanti kita akan lihat perkembangannya. Karena waktu SEA Games yang lalu waktu di Singapura itu seluruh tim menerima keputusan dari panitia SEA Games,” tukas Hanny.
(Ramdani Bur)