BOLOGNA – Pembalap Ducati Corse, Francesco Bagnaia, enggan dibandingkan dengan kiprah Valentino Rossi bersama tim tersebut pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2011-2012. Ia yakin tidak akan mengalami nasib buruk yang sama seperti gurunya itu.
Seperti diketahui, perkawinan ideal dua sosok asal Italia, Valentino Rossi dan Ducati, terjadi pada awal Kejuaraan Dunia MotoGP 2011. The Doctor kala itu memutuskan hengkang ke Ducati demi mencari tantangan baru.
Baca juga: Valentino Rossi Tak Mau Buru-Buru Pensiun
Harapan kedua pihak itu membumbung tinggi. Ducati Corse berharap Valentino Rossi dapat memberi gelar juara dunia kedua setelah Casey Stoner. Sebaliknya, sang pembalap berharap Ducati dapat membantunya tampil kompetitif dan kembali menjadi juara dunia.
Namun, bukan itu yang terjadi. Valentino Rossi justru terseok-seok bersama Ducati. Ia hanya mencatatkan tiga podium sepanjang 2011-2012. Itu menjadi salah satu periode terburuk sepanjang karier sang pembalap di kelas premier.
Baca juga: Tanpa Valentino Rossi, MotoGP Akan Kehilangan Auranya
Nyaris sepuluh tahun kemudian, anak didik Valentino Rossi yakni Francesco Bagnaia, direkrut oleh Ducati Corse. Pembalap yang akrab disapa Pecco itu dipromosikan setelah dua musim berada di tim satelit Pramac Ducati.
Pecco sadar bayang-bayang kiprah buruk Valentino Rossi masih ada di benak Ducati Corse. Menurutnya, catatan buruk Rossi saat itu terjadi karena motor Desmosedici GP sulit dikendalikan. Sedangkan kali ini, Desmosedici GP20 dianggap sebagai salah satu yang terbaik di lintasan.