“Banyak pembalap tak bisa mengendalikan motor ini dulu. Bahkan (Andrea) Dovizioso tak bisa mendapatkan hasil-hasil bagus sampai motor dikembangkan. Karena itu pula, Vale tidak bisa mendapatkan hasil yang diharapkan,” papar Francesco Bagnaia, sebagaimana dikutip Motorsport Total, Minggu (21/2/2021).
“Ketika dia kembali ke Yamaha, Vale menang lagi. Saya tidak mau membandingkan diri dengannya, karena itu mustahil. Motor saat ini jauh berbeda dan lebih kompetitif. Jadi, sulit membandingkan situasi saya dengannya,” tukas pria berpaspor Italia itu.
Ya, setelah juara dunia bersama Casey Stoner pada 2007, Ducati Corse terpuruk hingga memasuki musim balap 2016. Tim berkelir merah itu sulit menandingi pencapaian rival-rivalnya dari Jepang seperti Honda dan Yamaha.
Sampai pada akhirnya, Desmosedici GP mengalami perkembangan pesat. Sejak 2016 hingga 2020, Ducati kembali mampu meraih kemenangan pada balapan. Bahkan, musim lalu Ducati Corse menyabet gelar juara dunia konstruktor.
(mrh)