“Meski tidak termasuk di cabang olimpiade, tapi di sisi manajemen organisasi sendiri kami membuktikan bahwa kami layak untuk mendapat standarisasi ini. Sehingga kita berharap untuk kedepannya, cabang-cabang kami ditingkat provinsi dan kabupaten/kota juga melakukan manajemen dengan baik,” tambahnya.
“Sejauh ini PB POBSI sudah punya standar, jadi saya rasa cukup mudah bagi pengurus provinsi atau kota tinggal menyesuaikan saja. Jika itu semua berjalan, nantinya kami punya standar-standar untuk menciptakan prestasi. Dan saya rasa semua akan tertuju ke sana nantinya,” tambahnya.

Sebagai catatan, setidaknya ada beberapa poin penilaian akreditasi pengelolaan organisasi olahraga yang dilakukan BSANK. Di antaranya, Manajemen organisasi, Sistem mutu dan pedoman organisasi, Personil, Sarana prasarana, Realisasi pekerjaan, Audit internal, kaji dan perbaikan berkelanjutan, Penanganan pengaduan dan laporan, Pengendalian rekaman, Kesejahteraan pelaku olahraga dan kode etik.
(Fetra Hariandja)