“Beberapa orang mencapai titik itu lebih cepat dan yang lain menyusul kemudian. Balapan ini seperti kompetisi tenis. Jika Roger Ferderer melawan Rafael Nadal, mereka akan menunggu kelemahan kecil dari sisi yang lain,” lanjutnya.
Berbeda dengan Vettel, Hamilton mengaku semakin terpacu untuk tumbuh subur di bawah tekanan yang tinggi selama kompetisi. Terbukti dengan performa apik pembalap berkebangsaan Inggris ini. Semakin bersaing ketat dengan Vettel, justru kemampuan balap Hamilton semakin baik.
“Anda melihatnya di akhir musim. Tiba-tiba saya tidak mendapat tekanan lagi. Sehingga saya kira balapan saya tidak begitu bagus lagi. Saya membandingkan musim ini dengan manusia tercepat sedunia, Usain Bolt,” terangnya.
“Ia sering mendapat awal yang buruk, namun kemudian ia berhasil kembali. Saya berasumsi bahwa Vettel telah memulihkan kekuatannya untuk musim depan. Meski demikian, saya tetap tidak takut kepadanya,” tuntasnya.
(Leonardus Selwyn)