Siapkan F1 Musim Depan, FIA Analisis Permukaan Lintasan Sirkuit
ABU DHABI – Kabar perubahan yang akan dilakukan Federasi Automotif Internasional (FIA) pada ajang Formula One (F1) selanjutnya tampaknya akan terjadi. Sebab, pemeriksaan lebih lanjut sedang mereka lakukan.
Direktur motorsports F1, Ross Brawn, menyatakan FIA juga akan menganalisis permukaan lintasan. Hal ini, lanjut Brawn, penting dilakukan karena aspal yang mulus dan rendah degradasi ban yang tidak kondusif, sangat memengaruhi jalannya balapan.
"Jenis permukaan bisa menciptakan degradasi dan tingkat degradasi ban yang masuk akal. Hal ini sangat membantu pembalap membawa kendaraannya. Kami mulai mendapatkan perbedaan performa," ujar Brawn, sebagaimana dikutip dari Autosport, Selasa (5/12/2017).
BACA JUGA: Berpotensi Perpanjang Jabatannya di FIA, Todt: Saya Tidak Membutuhkannya
Namun, menurut Brawn, tingkat degradasi ini perlu diperhatikan dengan saksama. Sebab, jika tidak sesuai, hal buruk bisa saja terjadi pada driver.
"Jika Anda melihat sirkuit dengan degradasi sangat rendah, seperti Sochi, balapan akan lebih menantang dan ini adalah one stop. Tidak ada perbedaan performa yang bisa diciptakan,” tuturnya.
"Jika Anda melihat beberapa balapan hebat yang kami miliki tahun ini, sering ada ban yang terlibat dalam hal tingkat degradasi, seperti milik (Kimi) Raikkonen yang bertahan pada ban yang tidak sebagus ban Max (Verstappen) yang menyerang dia," ungkap Brawn.
BACA JUGA: Presiden FIA Maafkan Tindakan Sebastian Vettel di GP Azerbaijan 2017
Karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menciptakan ajang F1 yang lebih baik dari sebelumnya. Brawn bersama FIA terus mencari solusi terbaik untuk rencana ini. Brawn pun memeriksa sejarah F1 untuk melaksanakan rencana ini.
Sebelumnya, FIA dikabarkan tengah mempertimbangkan perubahan layout sirkuit grand prix (GP) guna memperbaiki jalannya balapan F1. Keseriusan mengubah sirkuit ini ditunjukkan dengan mengisyaratkan arsitek sirkuit Hermann Tilke untuk melakukan perubahan tata letak pada musim selanjutnya.
(Ramdani Bur)
