Pecinta setia olahraga bulutangkis mungkin mengenal sosok Joachim Fischer Nielsen. Bersama pasangannya, Christinna Pedersen, Fischer - begitu ia disapa - membuat sektor ganda campuran Denmark menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan dunia.
Saat kejuaraan BWF World Championship 2015 yang berlangsung pada 10-16 Agustus 2015, Okezone berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan juara Indonesia Open Super Series Premier 2014 tersebut.
Dengan ramah dan senyum hangat, Fischer menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan. Ia juga mengisahkan awal berpasangan dengan Christinna di sektor ganda campuran yang akhirnya justru melambungkan namanya.
Tentang peta persaingan di sektor ganda campuran dan tips bagaimana regenerasi pemain Denmark dapat berjalan dengan baik. Kemudian menceritakan mengenai absennya ia dan empat pemain top Denmark di ajang bergengsi, Sudirman Cup.
Terakhir mengenai rencananya pensiun dari dunia yang membesarkannya. Berikut petikan wawancaranya:
Okezone (O): Sebelumnya Anda turun di nomor tunggal dan ganda putra. Tetapi nama Anda justru meroket setelah dipasangkan dengan Christinna. Bagaimana rasanya bermain di sektor ganda campuran?
Fischer (F): Saya mengenal Christinna sudah cukup lama. Saya dan Cristinna merupakan dua sosok yang berbeda, saya emosional dan Christinna sosok yang kalem dan tenang. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, tetapi lama kelamaan kami menemukan cara bagaimana bekerja sama di balik perbedaan tersebut.
Kami baru menentukan untuk tetap bermain hingga Olimpiade 2016 satu bulan lalu. Kami masih merasa dapat meraih hasil yang baik dan menjadi pesaing, terutama bagi para pemain China dan Indonesia. Anda memiliki satu pasangan ganda campuran yang bagus dan ada beberapa pasangan lain yang semakin bagus tiap tahunnya. Kami mencoba bersaing dan terus berada di level atas.
O: Apa yang membuat Anda akhirnya fokus di ganda campuran bersama Christinna?
F: Sebenarnya saya tidak pernah bermain di sektor ganda campuran sebelum 2007. Saya hanya bermain di single dan ganda putra. Salah satu pelatih Denmark mengatakan kepada saya untuk bermain di nomor ganda campuran. Dalam hati saya berkata ‘Tidak, saya tidak bermain untuk ganda campuran, saya tidak mau, dan saya tidak suka’. Awalnya saya juga menolak. Aneh rasanya bermain di ganda campuran.
Terkadang emosi saya selalu tinggi bila bermain dengan perempuan. Tetapi pelatih bersikeras ingin melihat saya main di ganda campuran. Perlahan pelatih menemukan cara untuk mengontrol emosi saya. Saat itu Christinna masih muda, tetapi dia sosok yang gigih dan pekerja keras. Saya mencari pasangan sepertinya dan hal itu pula yang membuat saya bersedia bermain dengannya. Tahun 2008 kami memutuskan untuk tampil di berbagai turnamen, hingga sekarang dan meraih hasil yang bagus.
O: Seperti apa regenerasi ganda campuran di Denmark?