PEMBALAP Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, curhat soal kiprahnya di MotoGP 2025. Dia menyebut MotoGP 2025 jadi salah satu musim terberatnya.
Bagnaia diketahui harus puas berada dalam posisi kelima dalam klasemen akhir MotoGP 2025 usai mengemas 288 poin. Pembalap asal Italia itu hanya berhasil mengemas delapan podium pada balapan utama, termasuk dua kemenangan.
Rider Ducati Lenovo Team itu mengakui MotoGP 2025 menjadi musim terberatnya di kejuaraan dunia. Meski ada ketidakberuntungan, Pecco mengatakan bahwa ada banyak faktor yang membuatnya tak tampil baik di atas Desmosedici GP25.
"Ini salah satu musim terberat saya, mungkin yang terburuk yang pernah saya jalani. Terutama di bagian akhir. Tidak banyak lagi yang bisa dikatakan; saya sudah cukup bicara sepanjang musim ini," kata Bagnaia seperti dilansir dari Speedweek, Senin (17/11/2025).
Bahkan, Francesco Bagnaia mengatakan dirinya beruntung bisa mengakhiri musim di posisi kelima. Menurutnya, itu terjadi karena paruh musim pertama berjalan dengan baik, meski dijalani dengan cukup berat.
"Saya memulai dengan ide untuk bisa menang, saya finis di urutan kelima di kejuaraan dan hanya karena bagian pertama musim ini berjalan sedikit lebih baik. Dalam hal hasil, dari Brno dan seterusnya ada banyak ketidakkonsistenan, banyak kesulitan, itu berjalan sangat buruk," ujarnya.
Pria kelahiran Turin, Italia itu belum memahami apa yang membuat performanya menurun. Setelah berbagai setelan yang dilakukan oleh timnya, pekerjaan tersebut belum mampu mengangkat performanya.
"Saya merasa lebih kuat tahun lalu. Sejujurnya, saya tidak bisa memberikan aa pun musim ini selain penilaian yang buruk. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan," ucapnya.
Francesco Bagnaia mengakui dirinya juga melakukan kesalahan yang membuatnya terjatuh dan tak bisa melanjutkan balapan. Tapi, itu dilakukan untuk menemukan bagaimana cara terbaik untuk menaklukkan Desmosedici GP25.
"Musim ini berat dan panjang bagi semua orang, mereka lelah. Jika Anda menikmati satu musim, Anda akan melewati sisa musim dengan mudah. Namun dalam situasi kami, mengincar posisi dua besar di kejuaraan, lalu apa yang terjadi," tuturnya.
"Hal itu membuat tim lelah sama seperti saya. Bekerja dalam situasi seperti ini sulit. Saya membuat kesalahan, banyak kesalahan," lanjut Pecco.
(Djanti Virantika)