PORTIMAO – Aprilia Racing memberikan peringatan keras kepada pembalap andalan, Jorge Martin, jelang MotoGP 2026. Direktur Teknis Aprilia, Fabiano Sterlacchini, menyebut Martin harus menerima penderitaan di awal musim setelah masa adaptasi yang terganggu parah akibat cedera sepanjang tahun 2025.
Sang Juara dunia MotoGP 2024 tersebut hanya mampu berkompetisi dalam enam dari 20 grand prix yang telah digelar tahun 2025 ini. Martin harus menepi dari lintasan akibat empat cedera besar yang dideritanya sejak pra-musim.
Akibatnya, pembalap asal Spanyol ini memiliki waktu yang sangat minim untuk beradaptasi dengan motor RS-GP. Padahal, motor Aprilia tersebut telah terbukti sebagai kuda besi yang kompetitif di tangan rekan satu timnya, Marco Bezzecchi dan Raul Fernandez.
Namun, nyatanya hasil terbaik Martin sejauh ini adalah finis di posisi keempat saat mentas di MotoGP Hungaria 2025. Situasi Martin semakin diperparah di Jepang ketika ia mengalami patah bahu setelah bertabrakan dengan Bezzecchi di sesi sprint. Cedera ini memaksanya absen hingga seri penutup di Valencia.
Fabiano Sterlacchini mengakui bahwa situasi yang dialami Jorge Martin sangat sulit, terutama karena proses pembelajarannya terpotong berkali-kali oleh cedera.
“Situasi Jorge Martin, jelas, ini merupakan jalur yang cukup sulit karena kami mengalami beberapa kali pemberhentian dalam proses pembelajaran,” kata Sterlacchini kepada situs resmi MotoGP, Jumat (7/11/2025).
Kesulitan ini semakin bertambah karena saat Martin kembali ke lintasan, performa Marco Bezzecchi sedang berada dalam kondisi puncak. Bagi seorang pembalap yang sangat berbakat dan berstatus juara dunia, Sterlacchini memahami tidak mudah menerima kenyataan bahwa ia harus berjuang hanya untuk kembali ke performa terbaik.
Saat melakoni tes Misano, Aprilia sempat melakukan pekerjaan yang menarik dalam hal ergonomi dan menemukan dasar set-up motor yang sesuai, terutama untuk Jorge Martin. Namun, semua upaya itu kembali terhenti setelah insiden di Jepang.
"Kami tiba di Jepang. Saya berada dalam situasi setelah itu, saya tahu dia punya masalah di bahu, saya ingin sekali pulang dengan berenang dari Jepang karena saya sangat kesal bahwa di titik awal jalur (adaptasi) —sekali lagi—itu berhenti," tambah Sterlacchini.
Mengingat Martin kehilangan banyak waktu di lintasan pada 2025, Sterlacchini menekankan Martinator –julukan Martin–harus menerima fakta bahwa ia harus menggunakan bagian awal musim 2026 untuk melanjutkan proses adaptasinya yang tertunda dengan RS-GP.
Aprilia kini hanya fokus memastikan Jorge Martin pulih 100% untuk musim 2026. Sterlacchini menasihati Martin agar bersikap tenang dan membangun performanya secara bertahap.
"Dia harus tetap cukup tenang dan membangun performa selangkah demi selangkah, menerima penderitaan di bagian awal (musim) untuk memiliki sesuatu yang solid dan bukan sesuatu yang datang hanya dalam satu balapan karena alasan apa pun," tutup Sterlacchini.
(Rivan Nasri Rachman)