PEMBALAP Tim Aprilia Racing, Jorge Martin disebut-sebut mengalami tiga masa kesulitan selama bersaing di kelas MotoGP. Menurut Direkrut Olahraga Pramac Racing, Fonsi Nieto, ketiga masa sulit itu salah satunya disebabkan oleh Marc Marquez.
Sebagai mantna bos Martin, Nieto mengetahui betul bagaimana perjalanan sang rider hingga menjadi juara dunia MotoGP 2024. Namun, selama perjuangan itu Martin ternyata melewati tiga masa sulit.
Jorge Martin saat ini berstatus sebagai juara bertahan MotoGP. Pembalap asal Spanyol itu mencetak sejarah sebagai rider pertama yang juara bersama tim satelit di era MotoGP.
Namun demikian, Martinator -julukan Jorge Martin- sejatinya sempat mengalami banyak masa sulit. Nieto mengatakan, tiga momen sulit bagi Martin hampir menghancurkan kariernya. Dia sempat kecelakaan, dan dua kali tidak terpilih menjadi rider Ducati Lenovo.
"Saya selalu mengatakan bahwa Jorge mengalami tiga momen sulit dalam karier MotoGP-nya: kecelakaan di Portugal, yang benar-benar menghancurkannya dan dia bahkan berpikir untuk pensiun; terpilihnya Enea Bastianini; dan terpilihnya Marquez (sebagai pembalap tim pabrikan Ducati)," ungkap Nieto dikutip dari Crash, Senin (13/1/2025).
Meski begitu, Nieto mengatakan Martin mampu keluar dari masa pahit itu. Menurutnya, itu menjadi salah satu motivasi utama bagi Martin untuk bangkit.
"Saya pikir itu adalah masa-masa yang paling sulit dan dia tahu bagaimana mengatasinya dan menjadikannya sebagai motivasi, dan itu tidak selalu semudah itu," ujar Nieto.
Sekarang, Martinator sudah memutuskan untuk meninggalkan Ducati. Dia bergabung dengan tim pabrikan Aprilia Racing dan akan memulai debutnya di MotoGP 2025.
Nieto menilai, keputusan Martin akan menjadi kerugian bagi Ducati. Dia tidak sabar melihat persaingan musim depan antara para pembalap hebat seperti Martin dan Marquez.
"Ducati saat ini sedang berada di masa kejayaan dan mereka akan terus berjuang untuk menang. Namun, tentu saja, tidak mudah bagi mereka untuk memutuskan kehilangan pembalap seperti Jorge, juara dunia," tutur Nieto.
"Namun, kita berbicara tentang Marc Marquez, juara dunia delapan kali, dengan daya tarik yang besar. Bahkan mungkin bisa dimengerti mengapa mereka memilih Marquez," pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)