“Saya selaku orang tuanya merasa sakit hati, karena nggak ada perhatian dari pihak KONI Cianjur seolah-olah karya dan perjuangan anak saya tidak dihargai,” terang Ace.
Diketahui, Chindi dirawat selama 10 hari di RSUD Sayang Cianjur tanpa kunjungan atau bantuan dari pihak KONI Cianjur, kecuali pelatihnya yang sempat menjenguk. Dua minggu setelah operasi pertama, dia harus menjalani operasi kedua karena infeksi di tangannya, yang semua biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS pribadi.
Dalam situasi ini, seorang warga Cianjur bernama dr. Mohammad Wahyu Ferdian (36) datang ke rumah Chindi untuk memeriksa kondisinya. Ia memberikan santunan serta bantuan pengobatan gratis, termasuk fisioterapi atau rehabilitasi medis hingga sembuh total secara cuma-cuma.
Langkah ini memberi harapan bagi Chindi dan keluarganya di tengah kekecewaan yang mereka rasakan. Bantuan ini sangat berarti bagi Chindi, yang merasa bahwa perjuangannya sebagai atlet mulai dihargai meski bukan dari pihak yang seharusnya bertanggung jawab.
(Wikanto Arungbudoyo)