Cerita Pramudya Kusumawardana soal Lika-liku di Balik Partnership Bersama Yeremia Rambitan

Bagas Abdiel, Jurnalis
Kamis 21 Desember 2023 10:42 WIB
Duet Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus berakhir di penghujung 2023. (Foto: Bagas Abdiel/MNC Portal Indonesia)
Share :

CERITA Pramudya Kusumawardana di balik duet bersama Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan akan diulas dalam artikel ini. Duet pasangan berjuluk The Prayer itu diketahui harus usai pada akhir 2023 ini.

Keputusan Pramudya Kusumawardana untuk mundur dari Pelatnas PBSI telah menyisakan berbagai kenangan dengan rekan duetnya, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Suka duka dialami Pramudya dan Yeremia selama berpasangan.

Salah satu cobaan terberat adalah ketika The Prayer harus absen selama enam bulan. Penyebabnya, Yere –sapaan akrab Yeremia– mengalami cedera.

Bahkan, di situasi Pram –sapaan akrab Pramudya– yang sedang tidak baik-baik saja, pasangan ini masih tetap bertahan. Namun, tidak dimungkiri pula bahwa pasang surut itu terjadi di dalam partnership mereka.

Pramudya pun mencoba menceritakan bagaimana lika-liku perjalanannya bersama Yeremia yang sudah berpasangan sejak 2019. Berikut wawancara lengkap MNC Portal Indonesia bersama Pramudya Kusumawardana:

Flashback ketika kamu memberi tahu Yeremia dan pelatih Aryono Miranat tentang keputusan keluar dari Pelatnas PBSI, reaksi mereka seperti apa?

Ya, ini cukup mengejutkan juga sih. Jadi begini cerita awalnya. Ya, setelah comeback itu kan enggak mudah. Jadi, memang dari situ sudah susah banget, maksudnya dari after kita comeback itu, ternyata dari segi permainan dan hasil tidak sesuai ekspektasi saya. Sejujurnya, dari pribadi dan memang dari diri sendiri, saya memang selalu keras. Nah, dari situ saya mematok target-target dan ada long term-nya, termasuk road to Olympic 2024.

Saya sendiri juga mematok target yang realistis, apa yang bisa dicapai, apa yang enggak, dan saya enggak harus yang selalu juara di setiap turnamen. Saya sadar harus step by step, tapi saya merasa progress-nya itu cukup sulit dan saya menilai itu tidak terlalu memenuhi target.

Puncaknya setelah Hong Kong Open 2023, saya sudah born out banget di situ. Pada momen itu, saya seperti perlu bantuan. Semua orang juga tahu kalau saya lagi born out, tetapi tidak ada bantuan sama sekali. Paling saya sama koh Aryono saja waktu itu. Setelah Hong Kong Open, saya cerita ke koh Aryono, tentang kondisi saya dan masalah keluarga.

Bahkan sebelum ini, sejak dari All England 2023, saya sudah ingin berhenti. Tapi setelah mendapat masukan dari pelatih, akhirnya saya tetap lanjut. Saat itu saya masih ada semangat dan motivasi. Nah, ketika berlanjut dan sampai di Hong Kong Open 2023, di situ saya sudah merasa seperti tidak ada semangat lagi.

Saya langsung ngomong ke koh Aryono. Saya bilang, “Saya mau transparan saja sama koh Ar -sapaan akrab Aryono, kalau motivasi saya udah turun drastis.” Tapi, dari di Hong Kong Open itu juga saya berpikir, saya kan masih belum ada omongan apa pun nih sama Yere –sapaan akrab Yeremia, saya harus gimana ya? Maksudnya cara komunikasi saya sama Yere dari awal kan beda, takutnya Yere beda pikiran dan lain-lain.

Akhirnya pas di China Masters 2023 itu, saya langsung ngomong sama Yere, “Saya enggak akan lanjut untuk tahun depan.” Setelah saya bilang seperti itu, saya pikir akan ada argumen dari Yere untuk menahan saya agar saya bisa lebih termotivasi lagi. Tetapi, akhirnya Yere bilang, “Iya.”

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya