Cerita Pramudya Kusumawardana soal Lika-liku di Balik Partnership Bersama Yeremia Rambitan

Bagas Abdiel, Jurnalis
Kamis 21 Desember 2023 10:42 WIB
Duet Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus berakhir di penghujung 2023. (Foto: Bagas Abdiel/MNC Portal Indonesia)
Share :

Dengan kondisi yang tidak baik-baik saja, di China Masters 2023 kamu dan Yeremia justru tampil baik, bahkan bisa sampai ke perempatfinal. Situasinya saat itu seperti apa?

Jadi dari Hong Kong Open itu, yang sebelum Kumamoto Masters sama China Masters saya sudah ngomong ke koh Ar kalau saya bakal mati-matian. Saya latihan intens selama tiga minggu, pokoknya sudah habis-habisan. Jadi, saya targetin kalau juara, saya bertahan, tapi kalau misalkan enggak juara ya mungkin bakal stop. Saya bilang kayak gitu. Tapi waktu itu belum 100%, saya akan bilang stop 100% ketika nanti ada respons dari Yere. Maksudnya, dia mau mempertahankan partnership ini apa enggak, kalau misalkan dia mau mempertahankan partnership ini, ya I'm willing to do that.

Lalu ketika kalian main di Arctic Open 2023, apakah benar itu ada masalah komunikasi?

Iya, bahkan itu jauh sebelum dari Arctic Open 2023. Tapi sebenarnya, puncaknya di Hong Kong Open 2023. Saya juga bingung kenapa di situ malah jadi diem-dieman. Saya sebenarnya bersikap profesional di Arctic Open 2023. Tapi, tanpa diduga dengan kondisi seperti itu mainnya malah bagus dan lolos sampai perempatfinal. Tapi, ya itu masalah masa lalu dan itu sudah berlalu.

Bagaimana akhirnya kalian mencoba menyelesaikan masalah komunikasi itu?

Ya, kami coba berkomunikasi lagi satu sama lain. Tapi yang cukup mengganggu ada di social media. Saya kan enggak main sosmed, jadi saya enggak tahu pas kita diem-dieman di lapangan itu ternyata jadi perbincangan publik. Orang-orang itu aware dan social media itu powerful banget, jadinya orang-orang approach saya. Kayak ada apa? Kenapa? Lalu saya dibilang harusnya begini, begitu, saya harusnya gini-gini. Saya jadi terganggu juga, kenapa orang tuh enggak tahu apa-apa malah menyerang saya. Tapi balik lagi, itu masalah lalu.

Kalian kan punya sifat berbeda, dulu untuk bisa menjalin kedekatan dan komunikasi dengan Yeremia itu seperti apa?

Saya dulu bonding sama Yere itu bisa dibilang berjuang banyak, saya merasa dari sisi saya seperti itu. Kayak saya tuh mau main boxing sama Yere, padahal saya enggak suka boxing. Saya enggak terlalu suka nonton bioskop, tapi saya ikut nonton di bioskop sama dia. Tapi seperti saya bilang, saya kalau mau sesuatu pasti akan saya lakukan, apa pun itu. Meskipun itu harus ngorbanin diri sendiri gitu.

Ketika Yeremia cedera, kamu kan menganggur. Apakah waktu itu ada tawaran untuk dipasangkan secara permanen dengan pemain lain? Termasuk Rahmat Hidayat?

Sebenarnya saya diberi banyak option untuk dipasangkan dengan beberapa pemain di Pelatnas PBSI. Saya punya kesempatan itu, tapi kalau saya egois, sebenarnya saya bisa ambil. Tapi saya milih enggak, saya milih tetap bertahan bersama Yere.

Kenangan apa sih yang paling membekas ketika kamu berpasangan bersama Yeremia?

Ya, kalau menurut saya kenangan paling membekas adalah momen-momen meraih juara bersama dia. Ya, tanpa disadari juga, saya yang sekarang kan berkat Yere juga. Saya apresiasi juga gitu momen-momen kita juara di Kejuaraan Asia 2022, medali emas di SEA Games 2023, kita di situ bisa berjuang bareng. Pada momen itu juga, kita bisa sukses bersama-sama. Jadi, ya sweet moment saja sih.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya