KISAH Taufik Hidayat yang hanya mau dilatih oleh Mulyo Handoyo akan diulas oleh Okezone.
Taufik Hidayat bisa dibilang adalah salah satu pebulu tangkis tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia sepanjang masa. Deretan prestasi berhasil dirinya catatkan sepanjang kariernya. Mulai dari Indonesia Open, Malaysia Open, Asian Games, All England, bahkan Olimpiade.
Keberhasilan Taufik sepanjang karier bulu tangkisnya ini tidak lepas dari tangan dingin pelatih andalannya, yakni Mulyo Handoyo.
Berada di tangan Mulyo Handoyo, Taufik Hidayat menjadi tunggal putra yang sangat diperhitungkan pada masanya. Kala itu, Taufik pernah mencatatkan smash tajam berkecepatan 305 km/jam. Bahkan dirinya juga mampu melakukan backhand smash dengan kecepatan hingga 206 km/jam.
Namun Taufik tetaplah Taufik yang selain berprestasi tapi tak luput dari kontroversi. Salah satu kontroversi yang sangat diingat adalah saat dirinya hanya ingin dilatih oleh Mulyo Handoyo dan tidak ingin dilatih oleh pelatih lain.
Ya, kejadian ini terjadi sebelum gelaran Olimpiade Athena 2004. Kala itu, Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) secara tidak terduga memecat pelatih Mulyo Handoyo sebagai pelatih di Pelatnas.
Konon kata Taufik Hidayat, alasan Mulyo Handoyo dikeluarkan dari Pelatnas adalah karena dirinya kedapatan merokok.
Selepas itu, Mulyo Handoyo akhirnya menerima tawaran dari Federasi Bulu Tangkis Singapura untuk menjadi pelatih tunggal putra di sana.
Dikeluarkannya Mulyo Handoyo ternyata membuat Taufik Hidayat kesal. Bahkan, sepeninggal sang pelatih performanya terus menurun lantaran merasakan gonta-ganti pelatih yang dirasa tidak cocok.
Lantaran hanya ingin dilatih oleh Mulyo Handoyo, Taufik bahkan sampai rela terbang ke Singapura untuk berlatih bersamanya. Bahkan kabarnya, Taufik sampai hampir berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura.
Beruntung, beberapa bulan sebelum Olimpiade digelar, PBSI mengalami pergantian kepengurusan. Dibawah kepengurusan yang baru, PBSI berusaha memulangkan Taufik untuk membela Indonesia di Olimpiade.
Akan tetapi, sebelum mengiyakan kembali ke tanah air, Taufik meminta agar Mulyo Handoyo juga ajak kembali ke Indonesia. Dengan begitu, Taufik akan bersedia pulang dan membela Indonesia di Olimpiade.
Syarat itu pun dikabulkan, Taufik Hidayat dan Mulyo Handoyo kembali ke Indonesia dan bersiap menghadapi Olimpiade. Hebatnya, Taufik dan Mulyo benar-benar membuktikan bahwa keputusan PBSI membujuk keduanya pulang ke Indonesia adalah benar.
Pada ajang Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat berhasil menyabet medali emas. Pada babak final, tunggal putra asal Bandung ini sukses mengalahkan wakil Korea Selatan, Shon Seung-mo dalam dua game langsung 15-8 dan 15-7.
(Reinaldy Darius)