3. Ambisi Besar untuk Berprestasi
Valentino Rossi mulai mengalami ‘kekeringan’ prestasi kelar MotoGP 2009. Meski demikian, ia tak patah semangat dan tetap berambisi dalam meraih kemenangan kembali.
Di usia yang semakin tua, Valentino Rossi masih ngotot memperebutkan gelar juara. Meski akhirnya gagal menang, Valentino Rossi beberapa kali finis kedua tepatnya pada 2013, 2014 dan 2015.
2. Jadi Mentor
(Valentino Rossi bersama Franco Morbidelli)
Sebagai pembalap senior yang telah merasakan asam garam dalam dunia balap, Valentino Rossi rupanya tidak pelit ilmu. Ia sering membagikan beberapa tips dan nasihat kepada para pembalap junior di timnya.
Karena itu, ia membuat akademi balap bernama VR46. Sejumlah pembalap binaan akademi tersebut sudah eksis di MotoGP seperti Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) hingga calon kuat juara MotoGP 2022, Enea Bastianini (Gresini Racing).