JAMBI – Mantan atlet dayung nasional asal Jambi, Leni Haini, tengah menjadi sorotan saat ini. Sebab, Leni sempat dikabarkan berencana menjual medali-medali emasnya yang didapat dari kejuaraan nasional maupun internasional lantaran terhimpit faktor ekonomi.
Setelah lebih dari 10 tahun menghilang, nama Leni kembali muncul. Bukan karena prestasi yang ditoreh kembali, tetapi nama Leni mencuat lantaran niatnya untuk menjual medali-medali emasnya.
Niat menjual medali emas itu muncul karena Leni tengah dihadapkan dengan masalah ekonomi saat ini. Ditambah lagi, putri bungsu Leni dari pernikahannya dengan Ikhsan, kini diketahui mengidap penyakit kulit xeroderma.
Meski memiliki rencana tersebut, Leni belum melakukannya. Ibu dari tiga orang ini pun lebih memilih bekerja banting tulang guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan biaya berobat Habibah, putri bungsu Leni yang terkena penyakit kulit.
BACA JUGA: Soal Kabar Tunggakan Honor Atlet SEA Games, Kemenpora Beri Klarifikasi
Leni kini membuka bank sampah dan membantu suaminya mengumpulkan sampah di area Danau Sipin. Sejak pagi hari hingga siang, Leni dan enam rekannya menaiki kapal kecil untuk mengumpulkan sampah di area Danau Sipi.
BACA JUGA: Kisah Inspiratif, Kakek 70 Tahun Ini Rela Seberangi Samudra Atlantik Demi Kumpulkan 19 Miliar
Meski pendapatannya jauh dari kata cukup, Leni terus menekuni profesinya saat ini dan lebih bersyukur. Selain pekerjaan tersebut, Leni juga diketahui membuka tempat mengajar pendidikan sekolah dayung bagi anak-anak kurang mampu di sekitar rumahnya.
Hal ini dilakukan Leni karena ingin membantu anak-anak di kampungnya agar terhindar dari bahaya narkoba. Mengingat, di daerah dia tinggal, yakni Pulau Pandan, Danau Sipin, terkenal sebagai tempat pengguna narkoba di Kota Jambi.