JAKARTA - Pergelaran Festival Pencak Silat Tradisional bukan hanya ajang silahturahmi. Akan tetapi, acara itu juga merupakan wahana bagi TNI AD untuk ikut serta melestarikan olahraga yang telah diakui UNESCO pada tahun 2019 sebagai Warisan Tak Benda Dunia.
Hal tersebut disampaikan Paban 4/Komsos Sterad, Kolonel Inf Jimmy Ramoz Manalu, selaku Ketua Penyelenggara Festival Pencak Silat di Jakarta, Minggu 8 Maret 2020. Dikatakan Jimmy, acara yang digelar di area car free day Makopassus Cijantung ini, diinisiasi oleh TNI AD dalam rangka melestarikan Pencak Silat Tradisional yang saat ini gaungnya memudar.
"Pencak Silat sebagai budaya nasional telah diakui oleh UNESCO, 12 Desember 2019, sebagai warisan tak benda dunia," ujar Jimmy.
Namun sayangnya, sambung Jimmy, ribuan perguruan pencak silat yang ada saat ini, dirasakan gaungnya belum optimal. Padahal, dalam Pencak Silat tidak saja tentang bela diri yang berkaitan dengan fisik, tetapi juga termasuk olah batin dan karakter.
BACA JUGA: Mengenal Bela Diri Tradisional Indonesia, Ada yang Sudah Mendunia
"Oleh karena itu, TNI AD khususnya jajaran teritorial mengajak semua komponen bangsa untuk bersama melestarikan pencak silat sebagai seni budaya bangsa," tegasnya.
Penetapan tersebut, tambah Jimmy, merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting seni bela diri yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia. Karenanya tradisi ini harus diturunkan dari generasi ke generasi agar terus berkembang sampai kapan pun. Dengan nilai seni dan budaya yang terkandung di dalamnya, Jimmy pun mengajak generasi muda untuk ikut serta menjaga, memelihara dan mengembangkan pencak silat.