JAKARTA – Tunggal putra non-pelatnas Indonesia, Jonatan Christie, mengungkapkan ia sempat mendapat tawaran dari PBSI untuk bergabung dengan skuad SEA Games Thailand 2025. Tawaran itu muncul setelah Malaysia dan Thailand mengumumkan akan menurunkan kekuatan penuh, sehingga PBSI yang awalnya ingin memainkan para pemain muda, ikut memanggil pemain terbaik seperti Jonatan Christie.
Kendati demikian, Jonatan memilih menolak penawaran dari PBSI tersebut. Atlet yang akrab disapa Jojo itu menolak demi memberi kesempatan kepada pemain muda.
Ajang SEA Games edisi tahun ini akan berlangsung di Thailand pada 9–20 Desember 2025. PBSI telah memanggil 20 atlet yang didominasi oleh pemain muda dengan tujuan utama regenerasi.
Namun, pertimbangan untuk menyertakan pemain senior seperti Jonatan Christie sempat muncul setelah mengetahui Malaysia dan Thailand tampil dengan kekuatan utama mereka.
“Kemarin pun, SEA Games pun, sempat ditanya juga lah sama Ko Didi (Eng Hian, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI) juga. SEA Games itu karena memang, gara-gara Thailand sama Malaysia full team kan?” ungkap Jonatan kepada awak media di PB Tangkas, Jakarta Barat, Rabu (12/11/2025).
Meski demikian, Juara All England 2024 itu dengan tegas memutuskan untuk menolak. Jojo berpendapat SEA Games adalah panggung ideal bagi pemain muda Indonesia untuk unjuk gigi dan menguji mental, sesuai dengan konsep regenerasi bulu tangkis yang ia dukung penuh.
Jonatan ingin memberi kesempatan kepada Alwi Farhan dan rekan-rekan juniornya. Karena itulah ia penolak penawaran main di SEA Games 2025 tersebut.
“Ya memang dari dulu kan sebenarnya SEA Games itu, untuk bulu tangkis regenerasi kan? Dari itu saya setuju banget. Karena, ya itu waktunya memang yang muda-muda nyoba. Kayak saya dulu sama (Anthony) Ginting kan gitu-gitu. Ya memang ujinya di situ,” papar Jojo.
Jonatan juga menjelaskan pertimbangan krusial lain di balik keputusannya, yaitu bentrokan jadwal dengan turnamen penutup kalender BWF, yaitu BWF World Tour Finals (WTF) 2025.