JAKARTA – Duet baru di ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, terus jadi sorotan karena kiprah manisnya di sejumlah turnamen. Bahkan, chemistry Fajar/Fikri dinilai makin baik saat ini.
Padahal, Fajar/Fikri baru tampil bersama di 7 turnamen. Fikri pun mengatakan, saat ini keduanya tinggal mempertahankan konsistensi.

Fajar/Fikri adalah pasangan baru yang ditandemkan pada Juli 2025 sebagai eksperimen PBSI. Keduanya sejauh ini sudah melalui tujuh turnamen bersama dan berhasil melenggang ke empat final.
Keempat final itu adalah Korea Open (Super 500), Denmark Open (Super 750), French Open (Super 750), dan China Open (Super 750). Dari empat final itu, Fajar/Fikri hanya mampu menjuarai China Open 2025.
Saat ini, PBSI belum meresmikan ganda putra itu secara permanen. Namun begitu, Fajar sudah memberikan kode perpisahan dengan pasangan lamanya, Muhammad Rian Ardianto.
Fikri sendiri menyatakan bahwa chemistry dengan Fajar, yang lebih tua darinya semakin baik. Pernyataan ini menjadi sinyal tandem ganda putra Fajar/Fikri akan dipermanenkan.
"Kalau secara performa di lapangan ya saya sudah berusaha semaksimal mungkin menampilkan yang terbaik, dan performanya juga gak jelek-jelek banget," tutur Fikri kepada awak media, termasuk iNews Media Group di Pelatnas Cipayung, Jakarta pada Rabu 5 November 2025.
"Cuma memang saya saja belum bisa mendapatkan gelar di setiap final. Ya itu saja sih. Kalau chemistry sih di luar sama di dalam lapangan sama A Fajar sudah cukup baik," tambahnya.

Fikri menambahkan, saat ini keduanya sudah mulai dibiarkan bermain lepas, tanpa target tinggi oleh PBSI. Tanpa tekanan, atlet berusia 25 tahun itu ingin tampil konsisten bersama Fajar Alfian.
"Ya menyikapinya (tanpa target tinggi) kembali lagi sama diri sendiri harus jaga pikiran sama mentalnya juga. Karena tekanannya cukup berbeda juga kan dari sebelumnya, dan kemarin saya bisa membuktikan juga," ujar Fikri.
"Minimal hasilnya samalah di final atau di semi. Cuma kemarin di Hylo (Open) saja delapan besar itu lepas. Ya pengennya sih konsisten dulu saja," pungkasnya.
(Djanti Virantika)