“Tidak ada lagi pembalap nomor 1. Keputusan diambil berdasarkan masukan bersama, yang membantu kami semua berjalan ke arah yang sama,” tukas pria asal Jerman itu.
Perkataan Bradl itu seakan menyindir sikap Honda terhadap Marquez. Pria asal Spanyol tersebut memang bak anak emas pada era 2013-2024. Semua pengembangan motor didasarkan hanya pada masukannya saja.
Sikap Honda itu kemudian menjadi bumerang. Ketika Marquez absen panjang, arah pengembangan motor jadi tidak jelas. Sementara, pembalap-pembalap lain sulit mencapai level sang juara dunia tujuh kali.
Kini, Honda rutin mendengarkan saran dari Joan Mir, Luca Marini, Johann Zarco, Bradl, hingga Aleix Espargaro. Ditambah dengan aturan konsesi, tim tersebut mulai kembali kompetitif.
(Wikanto Arungbudoyo)