Marquez kini memegang rekor sebagai pembalap kelas premier pertama sejak 1949 yang menunggu paling lama di antara dua gelar. Ia melakukan comeback spektakuler dengan mengambil keputusan berani meninggalkan Honda dan mengendarai Ducati spek lama di tim satelit Gresini pada 2024.
Performa dominannya di musim tersebut meyakinkan Ducati untuk mempromosikannya ke kursi tim pabrikan 2025 bersama Francesco Bagnaia. Di pabrikan Ducati-lah, Marquez akhirnya juara lagi.
"Saya kini berdamai dengan diri sendiri. Semuanya sudah selesai, tapi saya memiliki ambisi yang sama!" tegas Marquez, yang masih memiliki kontrak hingga akhir 2026,” lanhutnya.
Gelar di Motegi tidak mengakhiri perjalanan Marquez musim ini. Dengan lima seri tersisa, peraih 11 balapan utama dan 14 sprint race ini masih berpeluang memecahkan rekornya sendiri, yakni 13 kemenangan GP dalam satu musim yang ia catat pada 2014.
(Rivan Nasri Rachman)