Kisah Alex Marquez yang Menyesal Sarankan Marc Marquez Cabut dari Honda ke Ducati
KISAH Alex Marquez yang menyesal menyarankan Marc Marquez cabut dari Honda ke Ducati menarik untuk diulas. Sebab, sang kakak kini di ambang jadi juara dunia MotoGP 2025!
Marquez kini menguasai puncak klasemen MotoGP 2025. Jelang balapan utama di Sirkuit Twin Ring Motegi, Motegi, Jepang, The Antman mengoleksi 521 poin! Ia unggul hingga 191 angka dari Alex Marquez.
1. Selangkah Lagi
Pembalap asal Spanyol itu hanya tinggal finis di depan sang adik pada balapan MotoGP Jepang 2025 guna menjadi juara dunia. Tentu saja, hal tersebut cukup mudah untuk dilakukan.
Melihat sang kakak yang kini selangkah lagi jadi juara dunia, Alex Marquez ternyata menyesal. Ia tak habis pikir mengapa dulu menyarankan Marc Marquez cabut dari Honda ke Gresini Racing pada 2023.
2. Menyesal sejak Balapan Pertama
Hal itu diakui oleh Alex Marquez dan Marc Marquez dalam wawancara dengan laman resmi MotoGP. Tentu saja, keduanya hanya bercanda.
"Ketika punya hubungan baik dengan adik Anda dan Anda bertarung di trek, bisa jadi ada ketegangan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya,” kata Marc Marquez, dikutip Minggu (28/9/2025).
“Hubungan kami lebih erat dari sebelumnya. Tanpa saya, seharusnya saat ini dia memimpin klasemen. Andai memutar waktu, mungkin dia takkan memberi saya nasihat pindah ke Gresini," aku pria berusia 32 tahun itu.
"Dia sudah mengatakannya kepada saya musim ini. Itu terjadi pada pagi hari saat kami sarapan di rumah, setelah balapan pertama (GP Thailand), di mana dia finis kedua. Dia bilang, 'Mengapa saya memberimu nasihat itu?'" tukas Marquez sembari tertawa.
"Mengapa saya mengatakannya, ya? Padahal, saya bisa saja membiarkannya tetap di sana (Honda). Dengan begitu, saya akan punya peluang memimpin klasemen di MotoGP!" sahut Alex Marquez dengan tawa.
Tentu saja Marquez harus berterima kasih kepada sang adik. Sebab, saran untuk pindah dari Honda ke Gresini Racing dan kini tampil bersama Ducati Lenovo, membawanya selangkah lebih dekat dengan gelar juara dunia yang terakhir kali dimenangi pada 2019.
(Wikanto Arungbudoyo)
