SAO PAULO – Janice Tjen harus puas menjadi runner-up di ajang WTA 250 Sao Paulo Open 2025. Ia sedih tapi sekaligus memetik banyak pelajaran.
Janice menantang Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah di Parque Villa Lobos, Brasil, Senin (15/9/2025) dini hari WIB. Sayang, final WTA pertamanya itu tak berbuah gelar juara karena kalah dua set langsung 3-6 dan 4-6.

Petenis kelahiran Jakarta itu mengaku tampil dalam performa terbaiknya sepanjang turnamen. Kekalahan di laga pamungkas terasa cukup menyakitkan buatnya.
“Saya rasa, secara keseluruhan, ini adalah minggu yang sangat bagus bagi saya. Tentu sedikit sedih karena tidak bisa meraih kemenangan hari ini,” kata Janice, dikutip dari Diario Do Tennis, Senin (15/9/2025).
Meski demikian, perempuan berusia 23 tahun itu mengambil banyak pelajaran positif dari Sao Paulo Open 2025. Baginya, turnamen ini menjadi titik penting untuk menambah motivasi sekaligus memperbaiki diri ke depan.
“Tapi tetap saja ada banyak hal positif yang bisa saya ambil dari pengalaman ini. Saya ingin belajar dari apa yang terjadi dan melangkah maju,” ujar Janice.

Lebih lanjut, Janice memberi pujian kepada Tiantsoa. Menurutnya, pemain kelahiran Madagascar itu telah menunjukkan kualitasnya sebagai petenis bagus selama turnamen Sao Paulo Open 2025.
“Saya tidak terkejut, karena ada alasan mengapa dia bisa sampai ke final. Dia (Rajaonah) tertinggal 1-5 di set ketiga pada babak pertama dan berhasil membalikkan keadaan. Setelah itu dia mengalahkan lawan-lawan tangguh hingga sampai di sini,” tutur Janice.
“Itu menunjukkan dia punya sesuatu yang istimewa. Hari ini, dia bermain sangat baik dan saya tidak bisa keluar dari tekanan yang dia berikan. Saya akan mencoba belajar dari hal itu,” pungkasnya.
Kendati gagal merebut gelar juara, Janice berhasil mengukir sejarah dengan menjadi petenis Indonesia ketiga yang lolos ke final WTA Tour. Ia mengikuti jejak Yayuk Basuki dan Angelique WIjaya.
(Wikanto Arungbudoyo)