Lebih lanjut, Marquez mengatakan, memiliki rekan setim yang kompetitif akan selalu menghadirkan tekanan berlebih. Di sisi lain, hal itu juga bisa jadi motivasi seperti yang dirasakannya bersama Pedrosa dulu.
“Ketika saya datang ke MotoGP, saya membuat kesalahan-kesalahan saat balapan karena ingin mengejar Dani Pedrosa,” papar Marquez.
“Memiliki rekan setim (yang bagus) selalu membawa tekanan berlebih tetapi juga bisa jadi tambahan motivasi,” tutupnya.
Tentu kebangkitan Bagnaia sangat dinanti. Jika tidak musim ini, paling tidak pembalap berusia 28 tahun tersebut bisa bangkit pada MotoGP 2026.
(Wikanto Arungbudoyo)