Di sisi lain, tetap ada risiko performa Hamilton dan Ferrari malah semakin jeblok. Bila hal ini terjadi, jangan heran pria kelahiran Stevenage itu akan cabut dari F1 di akhir musim.
“Jeda musim panas akan jadi momen refleksi untuknya. Mungkin dia akan kembali dengan lebih rileks usai jeda dan performanya meningkat,” kata Steiner, mengutip dari Crash, Sabtu (16/8/2025).
“Mungkin juga tidak dan kita bisa mulai berandai-andai dia mengatakan di akhir musim, ‘Cukup. Saya tidak akan memaksakan diri mengalami hal ini lagi tahun depan,’” tutup pria berdarah Jerman itu.
Hamilton punya kontrak multitahun bersama Ferrari yang diperkirakan hingga 2026. Bukan tidak mungkin, pembalap bernomor 44 itu mengakhiri kerja sama lebih cepat.
(Wikanto Arungbudoyo)