JORGE Lorenzo mengungkap cara untuk memenangi balapan di MotoGP terkhusus pada 2025. Menurutnya, para pembalap tak hanya cukup mengandalkan insting.
Perkataan Lorenzo itu berkaca pada laju motor-motor MotoGP yang kian kencang tahun ini. Betapa tidak, saat ini satu kuda besi bisa melesat hingga 350 km/jam.

Tentu, era MotoGP saat ini beda dengan masa-masa di mana Lorenzo sanggup menjadi juara dunia. Namun, menurut Por Fuera, kunci meraih kemenangan tetap sama, yakni membuat setiap lap jadi berarti.
“Saya selalu percaya kamu memenangkan balapan tidak hanya dengan insting — tetapi dengan membuat setiap lap, setiap garis, setiap detik berarti,” kata Lorenzo, Selasa (24/6/2025).
Sementara itu, COO MotoGP, Dan Rossomondo menuturkan, ajang balap motor ini dibangun atas tiga hal. Selain inovasi, kemampuan untuk melaju dengan presisi dan pengambilan dalam keputusan berkecepatan tinggi, sangat penting.
“MotoGP dibangun di atas presisi, inovasi, dan keputusan berkecepatan tinggi,” papar Rossomondo.
Perkataan kedua sosok itu diungkapkan untuk menyambut kemitraan MotoGP dengan platform perdagangan jual-beli mata uang kripto, Bitget, lewat kampanye ‘Make it Count’. Menurut Lorenzo dan Rossomondo, balap motor dan trading memiliki kesamaan.
“Dunia MotoGP dan kripto tidak seberbeda yang terlihat — keduanya memberi penghargaan kepada mereka yang tetap tajam dan berpikir cepat,” ungkap Lorenzo.

Kolaborasi ini mengikuti kemitraan utama Bitget dengan Lionel Messi, Juventus, dan LALIGA, yang memperkuat rekam jejaknya dalam menjembatani kesenjangan antara kripto dan budaya. Kerja sama ini juga semakin menguatkan branding MotoGP di kawasan Asia Tenggara.
Kemitraan Bitget akan mencakup beberapa seri balap di setiap negara seperti Italia, Jerman, Spanyol, dan Indonesia. Hal ini dianggap dapat menyatukan para penggemar olahraga motor dan kripto dengan konsep kinerja, ketahanan, dan kecepatan.
Sementara itu, CEO Bitget, Gracy Chen, merasa bangga dengan kerja sama ini. Menurutnya, konsep balap dan investasi kripto menyatu melalui berbagai hal seperti teknik presisi bertemu dengan kelincahan algoritmik di setiap detiknya.
"Balapan adalah olahraga dalam hitungan milidetik; kripto adalah pasar tentang keputusan mikro,” ungkap Gracy.
(Wikanto Arungbudoyo)