XIAMEN - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani tengah berbahagia lantaran sukses membantu Tim Merah-Putih menang 3-1 atas Thailand di perempatfinal Piala Sudirman 2025. Atlet yang akrab disapa Putri KW itu pun mengaku sempat tegang selama pertandingan karena mengetahui betapa pentingnya laga tersebut.
Hebatnya, Putri KW mampu mengatasi ketegangan itu dan sukses mengalahkan tunggal putri Thailand, Pornpawee Chochuwong untuk pertama kalinya. Kemenangan itu sekaligus memberikan harapan Indonesia karena membuat kedudukan saat itu menjadi 1-1.
Pada laga tersebut, Putri turun di partai kedua untuk menghadapi Pornpawee Chochuwong. Secara mengejutkan Putri pun mampu meraih kemenangan atas Chochuwong dengan skor 21-18 dan 21-14.
Sebelum laga, Putri dihantui rekor buruk karena belum pernah menang atas Chochuwong dari delapan pertemuan. Karena itu, kemenangan Putri menjadi kelegaan tersendiri bagi Putri karena akhirnya bisa pecah telur.
"Dari pertemuan terakhir tidak ada yang banyak berubah, hanya tadi Pornpawee pergerakannya agak lambat, dia masuk ke dalam tempo saya. Jadi mengikuti apa yang saya mainkan," ucap Putri dalam keterangan pers PBSI, dikutip Sabtu (3/5/2025).
"Sebenarnya saat bermain cepat dia banyak dapat poin tapi tidak berkelanjutan jadi saya coba bermain sabar, diolah dulu, saat yang tepat baru mematikan," sambungnya.
Putri pun mengaku sempat merasakan ketegangan di dalam laga tersebut. Terutama ketika keunggulannya yang jauh di gim pertama 16-4, mampu dikejar hingga hanya selisih satu poin 18-17.
"Tadi pas awal masuk tidak terlalu tegang tapi setelah dia sempat mengejar baru muncul tegangnya, ada panik sedikit. Tapi mas Imam (Tohari) dan ci Shendy (Puspa Irawati) di belakang selalu mengingatkan untuk tidak memikirkan poin. Fokus saja pada permainan," jelasnya.
Lebih lanjut, hasil ini membuat tren positif Putri masih terjaga di Piala Sudirman 2025. Ia sudah diturunkan tiga pertandingan dan selalu sukses menyumbangkan poin untuk Indonesia.
"Saya memang senang main beregu seperti ini jadi di lapangan bisa menikmati dan mengeluarkan semua kemampuan. Mindset nya tetap merasa bermain seperti perorangan sebagai kewajiban tapi lebih ada yang mendukung di belakang," tutup Putri.
(Rivan Nasri Rachman)