MANTAN pembalap superbike, Sylvain Guintoli percaya Valentino Rossi takkan mampu membantu muridnya, Francesco Bagnaia untuk mengalahkan Marc Marquez di MotoGP 2025. Sebab menurut Guintoli, Marquez terlalu perkasa dengan motor terkuat di MotoGP saat ini.
Apalagi Bagnaia dan Marquez saling berbagi data dan motor yang sama lantaran setim di Ducati Lenovo. Maka, menurut Guintoli, berbagai upaya Bagnaia tampaknya akan sulit untuk bisa mengejar Marquez.
Sebagai lulusan Akademi VR46, Bagnaia bisa saja mendapatkan bantuan dari Rossi. Apalagi pada awal musim ini, The Doctor –julukan Rossi– mengatakan akan lebih sering di paddock untuk memantau timnya, Pertamina Enduro VR46 di MotoGP 2025.
“Saya menyesal tidak begitu hadir di balapan (tahun 2024) dan saya punya lebih sedikit waktu untuk bekerja dengan para pebalap di akademi kami,” ujar Rossi dilansir dari Crash, pada awal 2025 lalu.
“Pada tahun 2025, saya ingin lebih banyak hadir di balapan MotoGP, jadi saya juga akan melakukan lebih sedikit balapan mobil karena alasan itu,” sambungnya.
Kehadiran Rossi di paddock awalnya dipercayaakan turut membantu para lulusan Akademi VR46, seperti Bagnaia, Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46), serta Marco Bezzecchi (Aprilia Racing). Namun, Guintoli justru merasa Rossi tak bisa berbuat banyak.
Sebab masalah utama Bagnaia adalah kemampuan dari Marquez. The Baby Alien –julukan Marquez– dirasa Guintoli terlalu superior di MotoGP 2025.
“Saya tidak tahu seberapa besar Valentino Rossi bisa membantu Pecco. Jika saya jadi Bagnaia, jelas saya akan merasa resah,” ujar Guintoli, dikutip dari TNT Sports, Senin (10/3/2025).
“Dia tahu bagaimana Marquez tahun lalu, saat masih pakai motor yang lebih buruk, tetapi dapat bertarung dengannya. Ingat lap terakhir di Sirkuit Jerez? Marc melakukannya dengan motor berusia satu tahun dari tim satelit,” tambahnya.
Guintoli merasa Bagnaia perlu menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk melawan Marquez. Jika tidak, maka Guintoli merasa Bagnaia bakal kalah dari persaingan melawan Marquez.
“Pecco tahun ini memiliki tugas yang lebih berat lagi. Ada tekanan tersendiri, karena untuk seorang pembalap, situasi seperti buruk. Anda tidak mau Marquez menjadi rekan setim, itu akan sulit!” sambung Guintoli.
“Akan tetapi, ada sesuatu yang belum kita lihat dari Pecco. Andai sesuati itu akan muncul, maka momennya adalah musim ini,” imbuhnya.
(Rivan Nasri Rachman)