Bahkan, menurut Tardozzi, Marquez terang-terangan mengatakan harus belajar dan membuat kemajuan bersama-sama dengan tim. Hal itu sungguh layak untuk diapresiasi.
“Kami merekrut seorang juara dunia enam kali, dan kami punya kesan seperti kedatangan seorang pembalap yang baru pertama kali turun untuk tim pabrikan,” kata Tardozzi.
“Kami sudah rapat dan bekerja bersamanya dalam beberapa kesempatan, dan dalam setiap kesempatan, semua orang terkejut dengan sikap rendah hati yang ditunjukkannya,” sambung mantan pembalap motor itu.
“Dia bilang dia harus belajar, harus ada progres. Sikapnya itu sangat diapresiasi,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)