“(Darah) sebagai si pengirim ke dalam sel dalam tubuh (terus mengirim) tapi sel ini menolak,” papar Ade Rai.
“Ibaratnya kuncinya macet. Padahal seharusnya dia bisa memasukkan ke dalam sel dalam tubuh kita. Apa yang terjadi? Selnya dalam tanda kutip muak karena seringnya insulin membawa karbo,” tutup pria berusia 54 tahun itu.
Tentu perkataan Ade Rai itu layak untuk dicermati. Sebab, mayoritas makanan di Indonesia cenderung membuat masyarakat menimbun karbohidrat dalam tubuh.
Mengonsumsi karbohidrat bukanlah hal yang buruk atau salah. Akan tetapi, jumlahnya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan lupa juga untuk rajin bergerak atau berolahraga.
(Wikanto Arungbudoyo)