DAVIDE Tardozzi yakin Ducati Lenovo tak akan kesulitan mengatur Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di MotoGP 2025. Sebab, keduanya sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Dua rider berlabel juara dunia akan tampil dalam satu garasi Ducati Lenovo di MotoGP 2025. Hal ini membuat tim pabrikan asal Italia itu memiliki tim impian karena memiliki Bagnaia dan Marquez.
Di sisi lain, ada yang berpendapat kalau tugas Ducati Lenovo akan berat karena harus mengelola dua rider berlabel juara dunia dalam satu garasi. Bagnaia dan Marquez bakal menuntut tim agar memoles motor sesuai dengan keinginannya.
Meski begitu, Tardozzi tidak sepakat dengan opini yang menyebut Ducati Lenovo bakal kesulitan mengelola Bagnaia dan Marquez. Menurutnya, justru akan mudah mengatur dua rider berlabel juara dunia itu karena punya jam terbang yang tinggi.
"Tidak, saya rasa tidak. Saya pikir pekerjaan saya di garasi akan sama. Saya bahkan berpikir, pada akhirnya, mengatur dua juara ini, akan jauh lebih mudah daripada memiliki seorang anak laki-laki yang harus belajar, kepada siapa Anda harus mengajarkan segalanya," kata Tardozzi, dilansir dari Motosan, Rabu (5/2/2025).
"Bekerja dengan dua pembalap ini adalah suatu kehormatan bagi saya. Saya sangat bangga Ducati telah memberi saya kesempatan ini," sambung pria asal Italia itu.
Kemudian, Tardozzi juga yakin tidak akan ada konflik yang tercipta antara Pecco dan Marquez karena keduanya merupakan rider yang punya sifat saling menghormati. Ditambah, mereka merupakan rider yang cerdas dalam mengambil tindakan.
"Saya telah mengatakan lebih mudah bekerja dengan dua juara yang tahu apa yang harus mereka lakukan, daripada terus-menerus mengawasi seorang pengemudi muda yang dapat melupakan apa pun kapan saja," ucap Tardozzi.
"Pecco dan Marc adalah dua pengemudi yang saling menghormati, dan keduanya cukup cerdas untuk mengetahui bagaimana berperilaku jika sewaktu-waktu ada ketegangan sekecil apa pun atau masalah sekecil apa pun di antara mereka, yang menurut saya tidak akan terjadi," lanjutnya.
"Kita akan lihat. Bagaimana pun, Ducati adalah Ducati. Saya tahu Gigi (Dall'Igna). Jika dia harus melakukannya, dia akan menjadi orang yang berkata: 'Begitulah keadaannya sekarang!'" tutup manajer tim tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)