BOS LCR Honda, Lucio Cecchinello, mengungkap fakta Honda Racing Corporation (HRC) sengaja menghentikan pengembangan motor RC213V saat Marc Marquez cedera pada 2020. Hal itu kemudian berdampak besar.
Marquez diketahui cedera patah tulang humerus di lengan kanan pada Juli 2020. Ia lalu absen semusim penuh dan baru kembali pada pertengahan musim MotoGP 2021.
Sebelum cedera itu, Marquez dan Honda mendominasi di MotoGP. The Baby Alien bahkan selalu finis di dua besar pada MotoGP 2019 kecuali di GP AS.
Bahkan, hingga kini, Marquez menjadi satu-satunya penunggang motor Honda yang mampu memenangi balapan sejak 2018. Hal itu membuktikan pentingnya sosok pria asal Spanyol tersebut.
Saking pentingnya, HRC menghentikan pengembangan motor Honda RC213V saat Marquez cedera pada MotoGP 2020. Padahal, mereka memiliki sejumlah pembalap mumpuni tahun itu. Efek negatifnya kemudian terasa hingga MotoGP 2024.
Sebab, pengembangan motor jadi terhambat. Ditambah lagi, ternyata kuda besi itu hanya bisa ditaklukkan oleh Marquez seorang. Pembalap-pembalap lain kesulitan menjinakkan RC213V.
“Motor itu baik-baik saja di tangan Marc. Dia mampu mengatasi bagian depan motor (yang jadi sumber masalah) dan menggunakan ban yang lebih keras dari pembalap lain,” papar Cecchinello, dilansir dari Crash, Sabtu (11/1/2025).
“Contohnya pada balapan pembuka musim 2020. Di Jerez, dia menyalip semua orang, lalu kehilangan bagian depan. Setelah bangkit, dia menunjukkan comeback yang hebat,” imbuh pria asal Italia itu.
“Lalu, Honda bilang tunggu sampai Marc kembali. Tapi, kita tahu ada komplikasi. Selama absennya Marc, kami tidak mengerjakan apa-apa terkait pengembangan motor sementara yang lain terus mengembangkan proyeknya,” tandas Cecchinello.
Pengembangan memang kembali dilakukan Honda pada 2021 ketika Marquez kembali. Namun, mereka sudah tertinggal jauh dari pesaing dan efeknya terasa hingga musim lalu.
(Wikanto Arungbudoyo)