"Pertimbangannya satu tidak banyak tim, hanya lima. Kemudian yang kedua, kami sudah order yang ada di Yogya. Tadinya adanya dua, di Yogya atau di sini," sambungnya.
"Lalu, kami juga ada pertimbangan lainnya setelah 2024 mengecewakan masyarakat Yogya. Ketika itu harusnya di sana, tapi dipindahkan ke sini. Jadi ini ingin mengobati masyarat Yogya. Saya berjanji tahun ini kami pindahkan lagi ke sana," tambah Imam.
Menurut Imam, animo suporter di Yogyakarta tak akan jauh berbeda dengan Jakarta. Meski demikian, dia tak menutup kemungkinan final edisi selanjutnya akan kembali ke Jakarta.
"Kalau di sana (Yogyakarta) penontonnya dari Purwokerto, Sukoharjo, Gombong, Magelang, dan Solo ke situ semua. Semua banyak penonton, tetapi di sana paling banyak. Tahun yang akan datang kami di Indonesia Arena lagi," tandasnya.
(Djanti Virantika)