“Kita lihat saja kan, maksudnya kami duduk bareng, kami diskusi cari yang terbaik yang mana. Kami ingatkan lagi kalau seperti ini terus atletnya yang rugi kan,” imbuh Taufik.
“Kita lihat, kita dengar juga kan, apa enggak kasihan sama atletnya. Atau yang namanya pejabat itu, pengurus itu hanya titipan sementara saja begitu,” sambung peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.
“Kalau atlet kan jangka panjang, regenerasinya apa semua. Kasian begitu, bertahun-tahun kan enggak beres-beres,” tandasnya.
Salah satu cabor yang sampai saat ini masih terdapat dualisme kepengurusan adalah tenis meja. Kepengurusan PTMSI terpecah menjadi dua kubu yaitu yang dipimpin oleh Ketua Umum Pengurus Besar PTMSI, Peter Layardi Lay, dengan yang dijabat Ketua Umum Pengurus Pusat PTMSI, Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
(Wikanto Arungbudoyo)