PEBULU Tangkis asal Indonesia, Ryoga Dwikiwardana Salim Putra, tengah menjalani kariernya di Amerika Serikat. Sejumlah turnamen di Negeri Paman Sam itu pun sudah dilakoni.
Ia pun menceritakan sensasi menjajal dua turnamen bergengsi di Negeri Paman Sam itu. Yoga -julukan Ryoga- yang berusia 21 tahun itu memang telah melebarkan sayapnya untuk berkarier di Amerika Serikat.

Pada usia muda, pemain jebolan PB Djarum itu membuat keputusan besar dengan banting setir ke Negeri Paman Sam. Meski memiliki target besar untuk bisa membela Amerika Serikat di masa mendatang, Yoga memulai kariernya secara bertahap.
Salah satunya mengikuti sejumlah turnamen nasional di Amerika Serikat yang tentunya memiliki level tinggi. Dua turnamen bulu tangkis bergengsi milik Amerika Serikat pun sudah ia ikuti.
Kedua turnamen tersebut adalah New Jersey Open dan Boston Open 2024. New Jersey Open digelar pada 13-15 September 2024, sedangkan Boston Open pada 20-22 September 2024. Pada kedua turnamen tersebut, Yoga memang belum bisa membuahkan hasil maksimal. Pada nomor tunggal putra, ia terhenti di 16 besar di dua ajang tersebut.
Sedangkan di ganda putra bersama Handoko Yusuf Wijayanto, ia kandas di 16 besar New Jersey Open dan 8 besar di Boston Open 2024. Meski secara hasil kurang memuaskan, tetapi Yoga bisa merasakan sensasi menjalani turnamen bergengsi di Amerika Serikat.
Pengalaman besar pun dirasakan pemain kelahiran 10 September 2003 itu yang berbeda antara Indonesia dan Negeri Paman Sam. Yoga juga menceritakan pengalaman bermain di turnamen Amerika Serikat yang bergengsi ternyata tidak mudah. Pasalnya lawan-lawannya pun juga banyak dari luar negeri yang memang tengah meniti karier di Amerika Serikat.
"Suasana pertandingan di sini sebenarnya lawan itu kebanyakan bukan dari pemain Amerika Serikat sendiri. Sama seperti saya, banyak juga pemain dari negara lain yang memang mencoba berkarier di sini," ucap Yoga kepada MNC Portal Indonesia.
"Jadi lawan tentu tidak mudah. Apalagi turnamen ini bergengsi, khususnya Boston Open yang sudah diadakan sejak lama. Jadi para pemain yang turun di sini juga bagus-bagus," kata pemain yang saat ini berkarier bersama Long Island Badminton Center di New York.
Seperti halnya di Boston Open 2024, pada sektor tunggal putra ia dikalahkan rekannya di Indonesia, Handoko. Lalu di New Jersey Open 2024, ia takluk dari pemain asal Thailand, Panukorn Nimitpornchai. Selain itu ada nama B. Sai Praneeth B asal India yang pernah menempati peringkat 10 dunia.
"Selain itu, jangka waktu pertandingan kalau di Indonesia lebih panjang, kalau di sini hanya tiga hari dan intensitasnya lebih tinggi. Maksudnya dalam satu hari bisa tiga sampai empat kali main. Jadi fokusnya harus konsisten," tambah Yoga.
Meski begitu, melalui pengalaman ini, Yoga mengaku akan mempersiapkan diri lebih baik lagi di turnamen berikutnya. Ke depan, ia memiliki target untuk bisa menembus posisi delapan besar pada sektor tunggal putra Amerika Serikat.
"Secara performa, saya lebih puas dengan turnamen pertama di New Jersey ketimbang di Boston. Tapi dari situ saya bisa belajar untuk improve, apa yang kurang bisa ditingkatkan," tutup pemain asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu.
(Admiraldy Eka Saputra)