JAKARTA – Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengaku tak masalah rankingnya mengalami penurunan drastis usai Olimpiade Paris 2024. Bahkan, mereka harus rela melepas statusnya sebagai pasangan ganda putri nomor satu di Indonesia.
Pada ranking BWF per 24 September 2024, Apriyani/Fadia sudah merosot ke peringkat 13 dengan perolehan 58,770 poin. Mereka berada satu peringkat di bawah Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang menduduki ranking 12 dengan koleksi 60,114 poin.
Dengan situasi ini, maka Apriyani/Fadia sudah tidak lagi memegang status sebagai ganda putri terbaik Tanah Air. Posisi tersebut sudah digantikan Ana/Tiwi yang sudah menjuarai Australia Open dan Taipei Open pada 2024.
Menanggapi hal tersebut, Fadia yang juga mewakili sang partner Apriyani, mengaku tidak masalah. Menurutnya, ini justru menjadi persaingan yang bagus dan membuatnya termotivasi untuk mengembalikan titel sebagai ganda putri terbaik Indonesia.
"Bagus sih malah jadi kayak lebih jadi motivasi juga, lebih saling tarik lah ibaratnya begitu nanti," ucap Fadia saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Rabu 25 September 2024.
"Next pertandingan aku sama Ka Apri kan pasti rankingnya di bawah Ana/tiwi jadi ada pacuan lagi buat kami naik lagi," tambah perempuan berusia 23 tahun itu.
Tak hanya itu, beberapa pasangan ganda putri muda Indonesia juga saat ini sudah mulai unjuk gigi. Sebut saja seperti Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum yang kini menduduki ranking 32 dunia.
Fadia juga mengaku tambah bersemangat karena ganda putri Indonesia setidaknya bisa bersaing di level tertinggi. Bahkan, semenjak absen beberapa turnamen usai Olimpiade Paris 2024, ia kerap membantu adik-adiknya untuk menjalani persiapan turnamen.
"Enggak sih (kalah bersaing dengan pemain muda), merasa semangat saja. Jadi kan kemarin sempat membantu mereka juga buat pertandingan juga," jelas Fadia.
"Jadi kayak wah semangat, pada semangat-semangat. Jadi termotivasi saja," tutup pemain asal Bogor tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)