KISAH sedih dialami rival Susy Susanti kala sama-sama masih mentas di bulu tangkis, yakni Ye Zhaoying. Namanya harus dihapus dalam sejarah bulu tangkis China.
Nama Ye Zhaoying pernah begitu tersohor. Pasalnya, dia sukses mengukir karier ciamik untuk membawa bulu tangkis China berjaya di pentas dunia.
Sejumlah gelar bergengsi pernah diraih Ye Zhaoying. Di antaranya, dia sukse menjadi juara dunia dua kali, Indonesia Open, All England, dan masih banyak lagi lainnya.
Tak hanya itu, Ye Zhaoying juga pernah meraih medali perunggu di pentas Olimpiade. Pencapaian itu diukirnya pada Sydney 2000.
Dengan prestasi manisnya, Ye Zhaoying jadi pemain yang diwaspadai banyak pebulu tangkis top dunia. Salah satunya bahkan legenda tunggal putri bulu tangkis Indonsia, Susy Susanti.
Tetapi, kisah miris harus dialami Ye Zhaoying dalam kiprahnya di dunia bulu tangkis. Hal itu bermula dari penampilannya di Olimpiade Sydney 2000.
Pencapaiannya menyabet medali perunggu di ajang itu ternyata berbuntut panjang. Semua bermula dari Ye Zhaoying yang sempat diancam dan diminta sengaja kalah saat melawan kompatriotnya, Gong Zhichao, di semifinal Olimpiade Sydney 2000.
Perintah itu kabarnya diberikan langsung oleh pelatih kepala tim bulu tangkis China pada masa itu, yakni Li Yongbo. Selain itu, Tang Xueha sebagai pelatih kepala tunggal putri juga memerintahkan hal yang sama kepada Ye Zhaoying.
Ye Zhaoying diminta mengalah agar Gong Zhichao bisa lolos ke babak final, lalu mengalahkan Camilla Martin. Namun, ia sempat mencoba melawan kecurangan rezim tersebut.
Tetapi, aksinya malah membuat namanya harus dihapus dari sejarah bulu tangkis China. Tak hanya itu, nama Ye Zhaoying bahkan sudah tidak bisa dicari di jagat maya China, seperti Baidu (google-nya China).
Ye Zhaoying juga dipaksa pindah dari China ke Spanyol demi bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang. Sebab, dia mendapat tekanan dari negaranya.
(Rivan Nasri Rachman)