Karena keraguan hingga rasa frustrasinya itu, Jorji bahkan sempat terpikirkan untuk menyudahi karirnya sebagai seorang atlet bulutangkis.
“Dalam banyaknya benturan aku mencoba untuk berdamai, berdamai dengan semua ketidaksempurnaan yg ada. aku berdamai & menerima bahwa di dalam hidup aku diberi pilihan. saat itu, yg aku inginkan adalah kebahagiaan & suara yg paling lantang di kepalaku adalah aku ingin berhenti badminton, mengejar kebahagiaan itu,” katanya.
Beruntung, Gregoria Mariska Tunjung berhasil untuk lebih mengerti apa yang sebenarnya diinginkan. Pebulutangkis andalan Indonesia di sektor tunggal putri itu pun kembali bangkit untuk bisa membuktikan pada dirinya sendiri dan ingin terus bekerja keras.
“Disaat aku mencoba lebih mengerti isi pikiranku dengan segala kemungkinan yg akan terjadi, aku menemukan keinginan dalam untuk coba lagi tapi dengan tidak berharap apa-apa, aku hanya ingin buktikan ke diriku sendiri bahwa aku cinta olahraga ini, aku cinta badminton, aku akan perlihatkan kerja kerasku,” kata Jorji.
Tak lupa, Jorji pun berterima kasih kepada semua orang yang mau mendengarkan keluhannya dan membantunya melewati masa-masa yang sulit.
“Terimakasih untuk yg selalu sediakan telinganya untuk mau dengar, menumpahkan pikiran untuk mencari jalan keluar, mau mendoakan. kalian adalah ruang yg aman untukku,” kata Gregoria Mariska Tunjung.