Taufik Hidayat pun mengakui bahwa dirinya terkadang cukup kesal jika dilontarkan pertanyaan soal generasi tunggal putra yang belum memiliki prestasi yang sejajar dengannya. Meski begitu, dia menilai harapan untuk bangkitnya bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade masih terbuka lebar di masa depan karena perlu proses panjang untuk berprestasi.
"Memang agak panas juga kuping ini tapi dengan adanya ini buat saya jadi pengalaman juga untuk ke depannya bagaimana menghandle atlet ini, terutama untuk tunggal putra ya," ucap pria berusia 43 tahun itu.
"Jadi ke depan kita harus gotong royong dan butuh masukan juga dari media dan masyarakat semua, siapa badminton lovers semuanya, kita melihat ke depan. Saya juga yakin olahraga ini tak instan dan butuh waktu panjang.”
"Saya setuju banget kita harus, terutama Ketua (Terpilih PBSI 2024-2028) Pak Fadil (Imran) dan pengurusnya nanti membuat timeline jangka pendek, menengah, dan jangka panjang gol besarnya di Olimpiade 2028," pungkasnya.
(Admiraldy Eka Saputra)