LOMBOK TENGAH – Direktur Utama MGPA (Mandalika Grand Prix Association), Priandhi Satria, mengaku cukup terbantu untuk belajar banyak hal soal keselamatan dari ajang Shell Eco-marathon 2024 di Sirkuit Internasional Mandalika. Ia berjanji akan menerapkan ilmu-ilmu yang diperolehnya itu untuk peningkatan.
Ajang Shell Eco-marathon Asia-Pasific and the Middle East 2024 digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), 3-6 Juli. Ini merupakan event ketiga dari Shell Eco-marathon di Indonesia sejak 2022.
Priandhi mengatakan, pihak penyelenggara tertarik menggelar ajang tersebut di Mandalika karena merasa cocok saat survei pada 2022. Menurutnya, aspek keselamatan yang jadi pertimbangan Shell Indonesia, cukup sesuai dengan apa yang ada di Mandalika.
“Mereka survei segala, safety itu nomor 1 buat mereka ya, safety-nya cocok, sirkuitnya cocok. Semuanya terpenuhi dan berlanjut sampai sekarang,” kata Priandhi kepada awak media terbatas termasuk Okezone di Sirkuit Internasional Mandalika, Jumat (5/7/2024) sore WITA.
Oleh karena itu, untuk tahun ini MGPA tidak melakukan banyak perubahan berarti di Sirkuit Mandalika guna menunjang event tersebut. Namun, Priandhi mengatakan pihaknya belajar cukup banyak soal safety atau aspek keselamatan.
“Event Shell ini ada setelah event sebelumnya kami ada Ferrari Asia, jadi kami memastikan semua yang ada elektronik dan sirkuit dan tentunya garasi ini sudah layak untuk Shell. Boleh dibilang tidak ada sesuatu yang spesifik,” ungkap Priandhi.
“Kami di MGPA sendiri juga banyak belajar dari keberadaan Shell Eco-marathon. Karena, menurut kami ajang Shell Eco-marathon merupakan latihan buat kami. Safety-nya bagus,” imbuhnya.
Satu aspek yang disorot oleh Priandhi adalah soal keselamatan dalam keadaan darurat misalnya kebakaran. Pihak penyelenggara sampai menggelar simulasi fire alarm drill dan memasang fitur khusus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kemarin kami ikut fire alarm drill, saya lagi rapat, satu orang naik menyapu setiap ruangan harus turun harus ini. Tujuannya agar semua tahu kalau terjadi kebakaran harus turun lalu ke mana. Itu sesuatu yang kami harus belajar,” kata Priandhi.
“Kemudian ada juga peralatan portable. Saya enggak punya, jadi karena ada Shell saya niat beli. Mereka saling bicara lewat Bluetooth dan WiFi sehingga satu alarm dipencet semua tahu ya,” lanjut pria berkacamata itu.
“Di situ ada dua tombol alarm dan medic. Kalau medic-nya dipencet dia jadi intercomm, jadi dokternya bisa langsung. Jadi banyak sekali ilmu-ilmu dari keberadaan Shell Eco-marathon. Banyak yang kami serap, dan akan kami adopt, sehingga MGPA lebih baik lagi,” tukas Priandhi.
Hal lainnya, Priandhi mengingat lagi bahayanya berkeliaran dengan terburu-buru di paddock. Hal tersebut menjadi perhatian dari penyelenggara Shell Eco-marathon meski ajang balap yang digelar terbilang aman.
“Di sini (paddock) motor enggak boleh, sepeda enggak boleh, skuter enggak boleh, lari enggak boleh. Ini ilmu-ilmu yang kadang kita lupa ternyata bahaya. Nah ini ilmu-ilmu safety ini yang akan kami terapkan jelang beberapa event-event termasuk MotoGP,” tandasnya.
MotoGP Mandalika 2024 sendiri baru akan digelar pada 27-29 September mendatang. Masih ada cukup waktu bagi MGPA untuk menyerap dan meningkatkan fitur-fitur keamanan di Sirkuit Internasional Mandalika.
(Wikanto Arungbudoyo)