KISAH Pramudya Kusumawardana, pebulu tangkis yang pernah raih medali emas di SEA Games 2023 kini pilih bela Australia, menarik untuk diulas. Sebab, sang pemain sempat membuat heboh.
Bukan rahasia umum lagi jika Indonesia merupakan salah satu negara yang selalu bisa melahirkan pebulu tangkis hebat di setiap generasinya. Nama Pramudya Kusumawardana contohnya.

Pramudya merupakan pebulu tangkis kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, pada 13 Desember 2000. Ia memulai kariernya dengan menjadi atlet di klub PB Djarum. Setelahnya, ia mulai mendulang banyak prestasi di level junior.
Bermain di sektor ganda, Pramudya pernah mendulang prestasi di dua sektor yang berbeda, yakni ganda putra dan ganda campuran. Pada sektor ganda campuran, ia sukses meraih gelar BWF International Junior 2018 dengan pasangannya, Ribka Sugiarto.
Sedangkan di ganda putra, ia sukses menjadi runner-up di BWF Junior International dengan dua pasangan yang berbeda, yakni Yeremia Rambitan dan juga Ghifari Anandafa Prihandika. Masuk ke level senior, Pramudya akhirnya memutuskan untuk fokus di sektor ganda putra dengan berpasangan bersama Yeremia Rambitan.
Keduanya pun sukses menjadi batu sandungan bagi banyak pebulu tangkis dunia. Di usia yang masih muda, pasangan Pram/Yere sukses menggondol gelar Spain Masters 2021 dan juga Belgia International 2021. Ini menjadi gelar perdana mereka di kompetisi bulu tangkis level senior.
Di tahun berikutnya, mereka juga sukses menjadi juara di ajang Kejuaraan Asia atau Badminton Asia Championship. Di final ajang ini, Pram/Yere bahkan mengalahkan juara dunia 2022, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Pada 2023, Pramudya Kusumawardana bersama Yeremia Rambitan terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2023. Di ajang ini, mereka sukses menggondol 2 medali emas. Satu medali emas dari nomor beregu. Sedangkan yang satunya lagi merupakan nomor perseorangan di sektor ganda putra.
Sayang, setelah prestasi apik di SEA Games 2023, Pramudya secara mengejutkan mundur dari Pelatnas PBSI pada akhir 2023. Ia berdalih ingin melanjutkan pendidikan di Australia.

Setelahnya, ia justru menjadi pelatih di salah satu klub di negeri Kanguru. Dan belum lama ini, ia kembali aktif bermain sebagai seorang atlet untuk mewakili Australia di ajang Finnish International 2024.
Di ajang tersebut, Pram berpasangan dengan atlet Australia lain yang memiliki darah keturunan Jepang, Nozomi Shimizu. Sangat disayangkan Indonesia kehilangan pemain berbakat seperti Pramudya.
(Wikanto Arungbudoyo)